Ilustrasi Inspiratif
SAYA HANYA BUTUH KASIH SAYANG MAMA
===============================
Tahun 2001, Zhang Da berusia 10 tahun, sudah harus menanggung beban hidup yg berat, karena Ibunya yg tak tahan dengan kemiskinan kabur meninggalkan suaminya yg lumpuh bersama Zhang Da.
Zhang Da mengambil alih semua pekerjaan keluarga, mengurus Ayahnya, mencari nafkah, mencari makanan, memasaknya, memandikan sang Ayah, mencuci pakaian, mengobatinya, dan sebagainya.
Yg hebat, Zhang Da tak mau putus sekolah. Setelah mengurus ayahnya, dia pergi ke sekolah berjalan kaki melewati hutan kecil dan dalam perjalanan, ia memakan apa saja yg bisa mengenyangkan perutnya, seperti rumput, dedaunan, dan jamur2 untuk berhemat. Dia tahu tidak semua bisa dimakan dan dia menyeleksinya berdasarkan pengalaman.
Usai sekolah, agar dirinya bisa membeli makanan dan obat untuk sang Ayah, Zhang Da bekerja sebagai pemecah batu dan upahnya dia gunakan untuk membeli aneka kebutuhan seperti obat2an untuk Ayahnya, bahan makanan untuk berdua, dan sejumlah buku untuk dia pejalari.
Zhang Da ternyata cerdas dan tahu Ayahnya tak hanya membutuhkan obat yg harus diminum, tetapi diperlukan obat yg harus disuntikkan. Karena tak mampu membawa sang Ayah ke dokter atau ke klinik terdekat, Zhang Da justru mempelajari bagaimana cara menyuntik, dengan membeli buku.
Setelah itu dia membeli jarum suntik dan obatnya, lalu menyuntikkannya secara rutin pada sang Ayah.
Kegiatan merawat Ayahnya berjalan sampai 5 tahun. Rupanya kegigihan Zhang Da yg tinggal di Nanjing, Provinsi Zhejiang, menarik perhatian Pemerintah setempat.
Pada Januari 2006 Pemerintah China menyelenggarakan Penghargaan Nasional untuk Tokoh2 Inspiratif Nasional. Dari 10 nama Pemenang, satu di antaranya adalah Zhang Da sebagai Pemenang termuda.
Acara pengukuhan dilakukan melalui siaran langsung televisi secara nasional.
Zhang Da diminta tampil ke depan panggung. Seorang pemandu acara menanyakan kenapa Zhang Da mau berkorban seperti itu padahal dirinya masih anak2.
“Hidup harus terus berjalan. Tidak boleh menyerah, tidak boleh melakukan kejahatan. Harus menjalani hidup dengan penuh tanggung jawab,” jawab Zhang Da.
Setelah itu suara gemuruh penonton memberinya applaus/tepuk tangan. Pembawa acara menanyainya lagi, “Zhang Da, sebut saja apa yg kamu mau, sekolah di mana, dan apa yg kamu inginkan. Berapa uang yg kamu butuhkan sampai kamu selesai kuliah dan mau kuliah di mana. Pokoknya apa yg kamu idam2kan sebutkan saja. Di sini ada banyak pejabat, pengusaha, dan orang terkenal yg hadir. Saat ini juga ada ratusan juta orang yg sedang melihat kamu melalui layar televisi, mereka bisa membantumu!”
Zhang Da terdiam. Suasana hening, hadirin menunggu jawaban Zhang Da. Pembawa acara harus mengingatkan lagi, “Sebut saja!”
Zhang Da yg saat itu sudah berusia 15 tahun menjawab, “Saya mau Mama kembali. Mama, kembalilah ke rumah, aku bisa membantu Papa, aku bisa mencari makan sendiri. Mama, kembalilah!”
Kata2 Zhang Da disambut dengan tetesan air mata haru para hadirin.
Zhang Da tidak minta hadiah uang atau materi atas ketulusannya berbakti kepada orangtuanya. Padahal saat itu semua yg hadir bisa membantu mewujudkannya. Di mata Zhang Da, mungkin materi bisa dia cari sesuai dengan kebutuhannya, tetapi seorang Ibu dan kasih sayangnya, itu tak ternilai.
😎😎😎😎😎😎😎😎😎😎