Selasa, 08 November 2022

DOA-DOA KATOLIK DALAM BAHASA ARAB

 DOA-DOA KATOLIK DALAM BAHASA ARAB


MENJADI AGAMAWAN YANG MENGGUNAKAN NALAR

 MENJADI  AGAMAWAN YANG  MENGGUNAKAN  NALAR

https://www.youtube.com/watch?v=BVImf7G386o

NGAJI KEBANGSAAN & SEMINAR NASIONAL GENERASI MUDA NU Bersama Cak Islah Bahrawi Kembangan - Jakarta Barat, 08 Agustus 2022



Kalau mau suatu agama maju maka berusalah untuk sekolah, menguasai ilmu dan teknologi, jangan mengboncengi atau diboncengi kekuasaan politik.

Agama harus menjadi sentral pencerdasan
Adat harus menjadi sentral pencerdasan

Ada 2 layar (lapisan) manusia yakni pertama, manusia yang menguasai algoritma digital dan yang kedua manusia bpdoh yang tidak mampu bersaing dalam bidang keilmuan yang dijadikan mainan, hanya dijadikan alat bentur, alat perang, kelompok manusia pertama (pintar).

Hari ini agama dijadikan sebagai mainan kaum pintar (penguasa).


Kalau mau menumbangkan Indonesia, tumbangkan 3 pilar berikut:
  1. NU
  2. Muhammadiyah
  3. Pancasila
Semua gerakan kekerasan berbasis politik pasti menunggangi agama.
Dengan agama, manusia gampang sekali dibodohi, dihipnotis

Agama memiliki 3 konsep, yakni:

  1. Kemartiran: Mati demi agama akan masuk surga
  2. Dogma: Percaya tidak percaya, harus percaya
  3. Mesianik: agamaku yang paling benar.

JPS, 8 Nov. 2022





Senin, 07 November 2022

TRINITAS - PENJELASAN KATOLIK

 TRINITAS - PENJELASAN  KATOLIK


Bagaimana menjelaskan Allah yang esa (satu) dalam konsep  Tritunggal (Trinitas)?

Bagaimana kesatuan Bapa, Putra dan Roh Kudus itu dijelaskan?



NB: Referansi Alkita online: https://www.sabda.org/alkitab/tb/?kitab=43&pasal=14


https://www.youtube.com/watch?v=FjlCXsDILFs

Saudara-saudara sekalian, pada kesempatan ini, kita akan berbicara atau  menyampaikan sejumlah informasi tebtabg Allah Tritunggal , pokok iman Kristiani yang sangat penting tetapi  sangat sering menjadi pertanyaan . Kita  coba sejauh dapat  menyampaikan apa yang bisa kita  berkaitan dengan Pokok Iman  ini yang  juga memang ada unsur misterinya. Ya, tentu saja.  Secara sederhana dan singkat  iman kita akan Allah Tritunggal itu bisa dirumuskan demikian bahwa  kita percaya pada Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, ketiganya esa (satu), maka disebut Allah Tritunggal (Trinitas). Nah itu pokok iman yang mau coba direnungkan, direfleksikan, dipelajari  levig dari sudut itu, bagaimana bisa sampai kepada  rumusan iman seperti itu, mungkin lebih  dari sudut itu tekanannya.  Kenapa kita orang Kristiani sampai pada iman pengakuan  bahwa Allah yang kita imani itu adalah Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, dan Allah itu adalah esa (satu). Ada banyak aspek tetapi terutama kiranya pada kesempatan ini lebih dari sudut itu. Kita coba mengikuti kenapa kita samapi pada iman seperti itu . Atau dengan kata lain, kita coba mau memberi pendasaran bahwa ajaran itu memang ada dasar yang kuat dalam sumber-sumber iman kita. Pertama harus diingat dan dipastikan bahwa iaman pada Allah Tritunggal  itu pengetahuan terbatas tentang hal itu pasti bukan hasil spekulasi, pemikiran manusia itu sendiri. Itu yang mungkin baik perlu diperhatikan. Prinsip itu. Dia bukan hasil renungan pribadi, hasil spekulasi filsafat atau pemikiran manusia sendiri. Tetapi kita mengenal dan akhirnya sampai mengatakan bahwa Allah itu adalah Tritunggal, itu hanya mungkin  karena Allah sendiri yang kita yakin telah memperkenalkan dirinya kepada kita seperti itu. Nah, itu prinsip sangat penting untuk memahami kenapa kita sampai kepada iman akan Allah Tritunggal itu. Sekali lagi, itu bukan hasil spekulasi pemikiran manusia  itu sendiri tetapi orang beriman Kristiani sampai  kepada iman seperti itu  karena Allah sendiri  telah memperkenalkan diriNya demikian dalam apa yang kita sebut itu sejarah keselamatan  umat manusia itu. Dengan kata lain kita mau mengatakan bahwa Allah Tritunggal yang di Surga itu kiya yakini sudah mewahyukan diriNya, sudah memperkenalkan diriNya  ke dalam dunia, ke dalam apa yang kita sebut  sejarah keselamatan itu.  Jadi, Allah itu kita kinali dan kemudia kita sampai mengatakan  Allah itu Bapa, Putra dan Roh Kudus  dengan melihat, merefleksikan sejarah keselamatan itu, sejarah di mana  Allah memperkenalkan diri kepada  manusia dengan satu tujuan yaitu  keselamatan.  Lebih kongkrit lagi, kita ketahui, kita baca,  di dalam sumber-sumbernya yaitu Kitab Suci. Itu yang pertama. Tentu kemudian ada dalam tradisi yang juga merefleksikan iman  dan ada dalam ajaran-ajaran Gereja.  Jadi sekali lagi, poko ajaran tentang Allah Tritunggal itu adalah iman akan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus , Allah yang esa. 

Untuk kita sebagai anggota Gereja Katolik atau penganut Kristus, agama Kristiani, kita mengatakan demikian, ajaran atau paham akan Allah Tritunggal itu secara prinsipil atau dasarnya sudah tersedia dalam Kitab Suci tetapi memang dirumuskan secara resmi  sebagai ajaran resmi Gereja atau dogma  dalam apa yang disebut Konsili-Konsili, khususnya konsili-konsili awal  . Konsili adalah pertemuan  para Uskup, para pemimpin Gereja seluruh dunia yang kemudian mencoba merumuskan khususnya yang berkaitan dengan ajaran  tentang Allah Tritunggal ini  sekali lagi, dasarnya sudah tersedia  dalam Kitab Suci  tetapi kemudian sebagai ajaran resmi Gereja (dogma) dirumuskan dalam sejumlah konsili, bukan hanya sekali. Konsili-konsili, pertemuan-pertemuan para uskup di awal-awal  sejarah Gereja.  Berkaitan dengan ajaran Allah Tritunggal ini, khususnya  tiga (3) konsili yang sangat penting, yaitu Konsili Nicea I (tahun 325),  Konsili Konstantinopel I (tahun  381), itu 2 konsili  kiranya yang paling penting, tetapi bisa ditambahkan Konsili Konstantinopel II (tahun 553).  Itu sedikit ringkasan. Jadi begitu.  Iman kita akan Allah Tritunggal sekali lagi  bukan hasil pemikiran murni manusia, pada orang Kristiani sampai pada iman itu  karena yakin bahwa Allah sendiri telah  memperkenalkan diriNya demikian dalam  sejarah keselamatan.  Kita menyakini bahwa sudah tersedia prinsip-prinsipnya dalam Kitab Suci  tetapi kemudian menjadi ajaran resmi Gereja sebagai dogma , itu dalam konsili-konsili awal , terutama dalam Konsili Nicea I (tahun 325),  Konsili Konstantinopel I (tahun  381). 

Tadi saya mengatakan bahwa kita di sini terutama ingin  coba menggali atau merunut kembali kenapa atau bagaimana sampai  Gereja merumuskan iman seperti itu . Secara sederhana, kita bisa membaginya dalam tahap-tahap sebagai berikut untuk sampai kepada dagma yang dirumuskan  dalam konsili-konsili awal itu. 

Pertama adalah kita akan melihat Kitab Suci. 

Sejarah keselamatan sebagaimana yang dikisahkan dalam Kitab Suci dan akan menemukan  dasar-dasar mengenai ajaran  Tritunggal itu .

Kedua, Tetapi juga sebelum kita melihat dogma atau ajaran resmi Gereja tentang Tritunggal itu, sebenarnya kita bisa melihat  dalam kehidupan  jemaat yang kongkrit   khususnya dalam sejumlah praktek berdoa dan Liturgi, itu  juga  kita  sudah menemukan rumusan doa kepada Allah tritunggal: Bapa, Putra dan Roh Kudus.  Maka itu memainkan peran sampai nanti kita menemukan  rumusan  ajaran Gereja itu.  

Ketiga, Sebelum sampai dirumuskan  menjadi dogma dalam konsili itu,  memang ada juga sumbangan pemikiran dari teolog-teolog . Ada banyak teolog, ahli teologi  yang melihat Kitab Suci, menafsirkannya, mendiskusikannya,  berdebat satu sama lain , sampai kemudian memberikan semacam apa ya,  dasar dan persiapan yang baik sampai dirumuskan dalam dogma itu. Jadi   kita  bisa melihatnya dalam empat fase , yakni Kitab Suci, kita harus tunjukkan dasar-dasarnya,  kedua, ternyata sebelum dirumuskan secara  dogma, kita juga sudah menemukan dalam kehidupan kongkrit jemaat  dalam praksis-praksis doa mereka, rumusan-rumusan yang berciri Tritunggal itu. Ketiga, refleksi pemikiran para Teolog  yang juga mendiskusikan itu, memikirkan bagaimana sebaiknya dirumuskan secara persis ajaran tentang Allah Tritunggal ini. 

Keempat, Barulah kemusia, atas dasar itu semua, Konsili-konsili yang tadi saya sebutkan itu pada awal sejarah Gereja yang kemudian memastikan bahwa inilah rumusan ajaran kita tentang Allah Tritunggal. 

 Kita akan melangkah tahap demi tahap. 

Pertama, akan saya  coba tunjukkan dasar-dasar - sejauh yang saya bisa  tentang Allah Tritunggal itu dalam Kitab Suci . Untuk  memberi pendasaran Kitab Suci tentang ajaran  Tritunggal itu , minimal kita bisa melakukan empat (4) hal menurut saya, yaitu  pertama, kita bisa menunjukkan , kalau membaca Kitab Suci, dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru,  pertama, kita  bisa menunjukkan bahwa  ternyata bahwa sejarah keselamatan artinya kisah tentang bagaimana Allah  memperkenalkan diri dan  menyelamatkan manusia itu  memiliki strukktur Trinitaris  (Tritunggal).  Artinya dalam sejarah keselamatan itu, yang kita bisa baca dalam Pernajian Lama maupun Perjanjian Baru,  kita temukan tokoh yang kita sebut sebagai Allah Bapa,  kita temukan juga Putra  dan kita temukan juga Roh Kudus. Ya itukan tentang iman kita tentang Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus.   Jadi pertama menurut saya, kita bisa tunjukkan bahwa sejarah keselamatan kita itu  atau dalam sejarah keselamatan itu Allah memperkenalkan diri  sebagai Bapa, Putra dan Roh Kudus.  Struktur dari sejarah ekonomi atau sejarah keselamatan itu  dalam arti memiliki struktur Trinitaris, ada tokoh Bapa, Putra dan Roh Kudus. Itu kita bisa temukan  (tunjukkan) dalam Kitab Suci. 

Yang kedua, struktur Tritunggal itu , dalam sejarah keselamatan, ternyata  juga diungkapkan secara eksplisit  dalam sejumlah teks atau rumusan  Kitab Suci. Kita juga bisa tunjukkan  sejumlah teks yang merumuskan struktur Tritunggal itu. 

Yang ketiga yang menurut saya perlu dan bisa  kita tunjukkan bahwa Bapa, Putra dan Roh Kudus itu ternyata bahwa menurut Kitab Suci  tokoh-tokoh yang ilahi sifatnya.  

Yang terakhir (empat), yang perlu ditunjukkan juga adalah bahwa  menurut Kitab Suci , Bapa, Putra dan Roh Kudus itu  adalah esa (satu).  Jadi kita bukan percaya pada tiga (3) Allah  yang berbeda-beda satu sama lain  tapi esa.  Itu empat hal yang kita bisa  tunjukkan dari aspek Kitab Suci Soal Allah Tritunggasl. Bahwa dari sejarah keselamatan , 

1. kita menemukan struktur Trinitaris,  yaitu ada tokoh Bapa- Putra dan Roh Kudus . 

2. Strutuktur itu tenyata dirumuskan dalam sejumlah teks 

3. Kita tunjukkan, Bapa - Putra dan Roh Kudus masing-masing ilahi

4. Bapa- Putra - Roh Kudus itu esa (satu). 


Kita lihar satu per satu.

Bahwa sejarah keselamatan, 

Pertama,  sebagaimana dilukiskan dalam Kitab Suci memiliki  struktur Trinitaris. Dalam sejarah Keselamatan itu, kita berjumpa dengan tokoh Bapa, Putra dan Roh Kudus.   Bapa misalnya, kita bisa temukan dalam :

1). Kitab  Kejadian 2:1 -3  (?)  dalam Kisah Penciptaan. 

 1     Maka selesailah penciptaan seluruh alam semesta.

2Pada hari yang ketujuh Allah telah menyelesaikan pekerjaan-Nya itu, lalu Ia beristirahat.

3Maka diberkati-Nya hari yang ketujuh itu dan dijadikan-Nya hari yang khusus, karena pada hari itu Allah beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaan-Nya.


.

Perikop di atas mengungkap / menggambarkan  Allah Bapa

(Catatan Saya pribadi: menurut saya  tidak jelas bahwa perikop ini menunjukkan kepada Allah Bapa. Apanya perikop itu yang mengarah ke  Allah Bapa?

2). Keluaran 3: 7 - 8 

3:7 
Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.

3:8
 
Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus.


Perikop di atas menunjukkan tokoh Allah Bapa.

(Catatan Saya pribadi: menurut saya  tidak jelas bahwa perikop ini menunjukkan kepada Allah Bapa. Apanya perikop itu yang mengarah ke  Allah Bapa?


Lalu Tokoh PUTERA, kita temukan dalam  surat kepada orang Ibrani 1: 1-4

1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,

1:2  maka  pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta. 

1:3:  Ia adalah cahaya kemuliaan Allah dan gambar wujud Allah dan menopang segala yang ada dengan firman-Nya yang penuh kekuasaan. Dan setelah Ia selesai mengadakan penyucian dosa, Ia duduk di sebelah kanan Yang Mahabesar, di tempat yang tinggi,

1:4: jauh lebih tinggi jauh lebih tinggi dari pada malaikat-malaikat, sama seperti nama yang dikaruniakan kepada-Nya jauh lebih indah dari pada nama mereka.


Ini tokoh Putra.  Tokoh Putra ini praktis memenuhi kisah-kisah Perjanjian Baru.  Perjanjian Baru berpusat pada tokoh Putra ini. 

Bapa, Putra Dan tentu saja kemudian   Roh Kudus , kita temukan dalam rangkaian sejarah Keselamatan ini.  Roh Kudus kita temukan dalam Yohanes 14:15-17. 
3). Yohanes 14:15-17. 

14: 15  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:16:  Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

14:17 : yaitu Roh Kebenaran. 

Penolong yang lain, Roh Kebenaran  kita pahami sebagai Roh Kudus. 
Kita, ternyata dalam sejarah keselamatan, berjumpa , berkenalan dengan Bapa, Putra dan Roh Kudus dan  tentu saja berkaitan dengan Roh Kudus,  Kisah Para Rasul  2:1-4  tentang Pentekosta itu.

2:1 Ketika  tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat


2:2
 
Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk;

2:3
 
dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing.

2:4
 
Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.


Roh Kudus.

Bapa, Putra dan Roh Kudus. Itu  berkaitan dengan pendasaran dalam Kitab Suci, ternyata, kalau kita membaca  Kitab Suci, Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,  akan menemukan bahwa  ada tokoh Bapa, ada tokoh Putra, ada tokoh Roh Kudus. 

Yang kedua, ternyata, struktur Trinitaris (Tritunggal)  itu  tidak hanya secara implisit kita temukan dalam kisah-kisah  tetapi juga terungkap  dalam sejumlah rumusan-rumusan yang eksplisit.  Jadi struktur Trinitaris yang kita temukan dalam sejarah keselamatan,  kisah-kisah, ada tokoh Bapa, ada tokoh Putera, ada tokoh Roh Kudus  itu,   ternyata juga dalam Kitab Suci dirumuskan secara eksplisit , contoh Matius 28: 19: 

4). Matius 28: 19: 

28:19 Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Di sini kita temukan contoh bahwa  dalam sejarah keselamatan, tadi kita temukan  tokoh-tokoh Bapa, Putra dan Roh Kudus , ternyata juga di sejumlah teks  dirumuskan secara eksplisit  ketiga tokoh itu,  seperti dalam Mat 28:19: 
28:19 Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

5. 2 Kor 13:13 , dikatakan demikian:



(13-13) : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

Juga di sini, struktur Trinitaris itu dirumuskan secara eksplisit: Tuhan Yesus Kristus , Kasih Allah, persekutuan Roh Kudus.

6. Surat Pertama (I)  Yohanes 5: 7:
5:7 
Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.

Di sini juga dirumuskan secara eksplist apa yang tadi coba  dirumuskan secara eksplisit  apa yang tadi dirangkaian  dalam sejarah keselamatan yang kadang  nampak terpisah-pisah  Bapa, Putra dan Roh Kudus ini dirumuskan dalam kesatuan secara eksplisit. 

Contoh lain, Yohanes  14: 15-17

14: 15  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:16:  Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

14:17 : yaitu Roh Kebenaran. 


7. Dalam kisah yang terkenal: Pembabtisan Yesus Kristus  dalam Matius 3:16-17

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

3:17
 
lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."






Dalam teks di atas ada struktutur Trintitas:  Bapa, Yesus  dan Roh Kudus.

Juga tahap kedua . Tadi kita melihat sejarah keselamatan  memiliki struktur Tritunggal  . ini ada juga rumusan-rumusan eksplisit yang mengatakan  tentang Bapa, Putra dan Roh Kudus.  

8). Injil Yohanes  15:26:

15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

Di sini ada  struktur Trinitaris, ada Bapa, Putra (Aku - Yesus) dan Roh Kudus (Kebenaran).

Juga dalam sejumlah surat Rasul Paulus, 

9). Efesus 4: 4: 

4:4 
satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,

Catatan saya: Apakah ayat ini cocok menerangkan Trinitas?  Menurut saya tidak.  Karena Satu tubuh, satu roh dan satu pengharapan itu tidak  identik dengan Bapa, Putra dan Roh Kudus.  (JPS, 28 Nov. 2022).


I Kor 12: 2 - 5:

12:2 
Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu.

12:3
 
Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

12:4
 
Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.

12:5
 
Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.

Catatan saya:Saya  tidak melihat konsep Trinitas  dalam teks ini. 

Kita sudah sampai pada tahap (langkah) kedua untuk memberi pendasaran dalam Kitab Suci tentang Iman akan Allah Tritunggal Maha Kudus itu.  

Struktur sejarah Keselamatan   kita tunjukkan ternyata  juga Trinitaris  dalam arti di sana kita jumpai ada tokoh Bapa, Putra  dan Roh Kudus yang kadang dikisahkan tanpak  terpisah-pisah.  

Tadi kita sudah tunjukkan langkah kedua, ternyata juga ada banyak rumusan-rumusan yang secara eksplisit  berbicara tentang Bapa-Putra dan Roh Kudus. 


Yang Ketiga , menurut saya yang bisa kita tunjukkan juga adalah  dan perlu untuk  menegaskan bahwa ini bukan  percaya kepada tiga Allah yang terpisah-pisah. 

Maka perlu dijelaskan juga bahwa ketiga tokoh yang kita jumpai itu, yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus  itu adalah sama-sama Ilahi. 

10. 2 Kor 13: 13.

13:14 
(13-13) Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian.

Di sini struktur Tritunggal itu dirumuskan secara eksplisit." Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus

11 = 6. Surat I Yohanes 5:7

5:7 
Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu.


12. Yohanes  14: 15-17

14: 15  "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.
14:16:  Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,

14:17 : yaitu Roh Kebenaran. 


13.= 7. Dalam kisah yang terkenal: Pembabtisan Yesus Kristus  dalam Matius 3:16-17

3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,

3:17
 
lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan."


Juga tahap kedua. Tadi kita melihat bahwa sejarah keselamatan  memiliki struktur Tritunggal,  ini ada juga rumusan-rumusan eksplisit yang mengatakan Bapa, Putra dan Roh Kudus. 

14= 8  Injil Yohanes  15: 26:  

15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.




Jadi juga da tiga di sini, ada Bapa, Putra dan Roh Kudus.   Juga dalam sejumlah surat Rasul Paulus,  misalnya Efesus 4: 4: 

15. Efesus 4: 4: 

4:4 
satu tubuh,
dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,   (NB dari saya: Apakah ayat ini tepat menyatakan Tritunggal? Saya ragu. Di sini ada 3 komponen, tubuh, roh dan pengharapan. Aapakah ketiganya menyatakan Trinitas?

16. I Kor 12: 3-6

12:3 
Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

12:4
 
Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.

12:5
 
Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.

12:6
 
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.

 Di  sini kita temukan struktur Tritunggal. Di sini dikatakan satu Roh, Satu Tuhan , Satu Allah, Bapa dari semua.  Struktur segitiga,  Trinitasris.

Kita  sudah sampai pada langkah kedua untuk memberi pendasaran dalam Kitab Suci  tentang iman akan Allah Tritunggal itu. 


Struktur sejarah Keselamatan ternyata  juga  ternyata Trinitaris, dalam arti di sana kita jumpai ada tokoh Bapa, tokoh Putra  dan ada tokoh Roh Kudus, yang kadang nampak terpisah-pisah.  Tadi, kita sudah tunjukkan langkah kedua  ternyata ada banyak rumusan yang secara  eksplisit berbicara tentang  Bapa, Putra dan Roh Kudus. 


Yang Ketiga  menurut saya yang bisa kita tunjukkan  dan perlu untuk  menegaskan bahwa ini   bukan percaya kepada tiga Allah yang terpisah - pisah , maka perlu menunjukkan juga bahwa ketiga tokoh yang kita  jumpai itu, yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus  itu sama-sama Ilahi.  Jadi bukan berhala. Tokoh-tokoh itu bukan berhala, yang satu ilah, ciptaan  . Tidak demikian tetapi keyakinan kita  bahwa baik Bapa, Putra dan Roh Kudus itu ada;ah sama-sama Ilahi. Keilahian Bapa pada umumnya tidak dipersoalkan.  Dalam perdebatan, dalam perjalnan  refleksi perjalnan sampai pada dogma itu. Karena  cukup jelas pada umumnya. bahwa Bapa itu Ilahi umumnya, tidak dipersoalkan. Memang kita  bisa temukan  teks yang menunjukkan itu, misalnya Markus  10:18, 

10:18 
Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja.



Yesus tidak identik dengan Bapa tetapi membedakannYa.

Atau Markus 15:34: 

15:34 
Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?


Ada kumunikasi dengan Allah Bapa, yang umumnya  dalam perjalanan  tidak dipersoalkan tentang keilahianNya.

Atau Yohanes 16:17,

16:17 
Mendengar itu beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya Ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?"


Sekali lagi di sini Yesus tidak mengindentikan diriNya dengan Bapa tetapi  ada perbedaan. 

Atau Yohanes 20:17,

20:17 
Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."


Di sini Yesus berbicara tentang Allah Bapa.

Atau Efesus  1:17

1:17 
dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.


Efesus 4: 4: 

4:4 
satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu,






NB: Dalam Efesus 4: 4  saya tidak menemukan struktur Trinitaris, karena hanya berbicara tentang Roh, tidak ada Bapa dan Putra. 

Sekali lagi berkaitan dengan tokoh Bapa ini, dalam perjalanan  diskusi dan perdebatan sampai  nanti dirumuskan secara  resmi dalam  sejumlah Konsili   tidak banyak dipersoalkan. 

Tokoh yang banyak diperdebatkan (dipersoalkan) adalah Putera  (Yesus Kristus) dan Roh Kudus.  KeilahiaanNya.  Maka kita perlu menunjukkan selain ada tokoh Bapa, Putra dan Roh Kudus , perlu menunjukkan juga bahwa dalam Kitab Suci ada  dasar yang cukup untuk menunjukkan keilahian Putra. 

Dalam sejarah Keselamatan di mana kita membaca Perjanjian Baru ,  cukup jelas penegasan bahwa  Yesus Kristus dalam hidupNya  berulang kali menekankan kaitan erat antara Ia  dan hidupNya dengan Bapa , Allah itu sendiri . Bahwa dalam diri dan hidupNya Allah  sendiri bertindak , Allah sendiri hadir.  Juga Yesus membiarkan diriNya ditentukan oleh kehendk Allah itu sendiri.  Dia melaksanakan apa yang menjadi kehendak Bapa.  Sehingga dari situ, kita sudah bisa sedikit  mengambil kesimpulan bahwa memang  Yesus Kristus sendiri sungguh-sungguh merupakan bagian  dari Allah yang Ilahi itu karena barangsiapa  melihat Dia, melihat  berarti melihat Bapa.  Salah satu teks yang menunjukkan hal tersebut adalah  Yoh 8:42:

8:42 
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.



  Ini contoh teks yang menunjukkan Yesus Kristus sabagai Yang Ilahi. Atau contoh lain  yang sangat terkenal Yoh 1: 1:

1:1 
Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.

 

Ayat ini menyatakan ciri (sifat)  keilhaian Yesus.  Sekali lagi dalam proses samapi perumusan iman akan Allah Tritunggal itu  banyak yang meragukan.  

Atau  dari teks lain, pengakuan  Thomas akan Yesus  dalam   Yohanes   20:28

20:28 
Thomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!"                                                                                                                             


                                                                                                          


Ini teks-teks yang memperkuat keilahian Yesus. Sekali lagi kita memperkuat  merunut ke belakang, mengapa orang  Kristinai sampai pada iman akan Allah Tritunggal itu. Kita  bisa tunjukkkan, ada Bapa, Putra dan Roh Kudus . Sekarang kita mau tunjukkan bahwa tokoh-tokoh itu adalah Ilahi.  Dalam Ibrani 1: 8, dikatakan:  

1:8 
Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran.

Demikian juga dalam 2 Petrus 1:



1:1 
Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.





Di sini Yesus disebut sebagai Allah dan Penyelamat kita.

I Yoh 5: 20

5:20 
Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal.


Itu contoh sejumlah teks yang  sisi  keilahian Yesus Kristus sehingga nanti  itu menjadi bagian rumusan iman kita akan Allah Tritunggal yang dalam proses peresmian dalam sejumlah Konsili yang penting  yang diragukan dan diperdebatkan juga adalah 

Roh Kudus. KiilhaianNya  juga diragukan.  Maka perlu ditunjukkan juga bahwa menurut Kitab Suci,  dan dalam sejarah Keselamatan Roh Kudus  juga adalah Ilahi. Yesus  tidak hanya membedakan diriNya  dari Bapa  melainkan juga dari Roh Kudus  yang memenuhiNya.  Dalam hidup dan karyaNya Yesus membiarkan diri  dituntun oleh Roh  yang tidak lain adalah Roh Bapa itu  sendiri.   Nah, dalam Kitab Suci, ditegaskan berulang kali bahwa tentang Roh Kudus itu perannya terutama bahwa dalam hal ini ternyata bahwa hanya berkat Roh Kudus itulah  manusia bisa mengenali kehadiran Allah.  Roh Kudus itulah yang memungkinkan manusia  untuk kemudian sampai pada pengakuan iman misalnya akan Yesus Kristus.  Misalnya 1 Kor 12: 3

12:3 
Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

 

Jadi yang  bisa mengenal Yesus adalah Yang Ilhai  adalah Roh Kudus. Jadi berkat kehadiran Roh Kudus dalam  diri manusialah yang memungkinkan orang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan . Dari situ kita sudah  bisa menarik kesimpulan kemudian yang bisa mengenal Yesus adalah Tuhan ternyata hanya Roh Kudus.  Artinya Roh Kudus itu juga adalah bagian dari kehidupan yang Ilahi itu. Sehingga kita manusia  bisa mengenali bahwa Yesus itu adalah Tuhan  (Allha)  yang mewahyukan diri sendiri. Kita sendiri  sebagai manusia tidak bisa mengenalNya.  Roh Kudus itulah yang dicurahkan ke dalam hati kita . Kasih yang sama yang juga kemudian juga  bisa mengenali keilahian Yesus Kristus itu.  Jika  tidak demikian maka kiranya  kita dengan  Roh itu  tidak  bisa mengenali kehadiran Allah dalam diri PutraNya   Tuhan Yesus Kristus. Dalam Roma 5:5 dikatakan:

5:5 
Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.


Jadi Roh Kudus dikaruniakan kepada kita dan  berkat Roh Kudus itulah kita mengenali Yesus sebagai Tuhan, sebagai Allah. Karena itu, kiranya yang dicurahkan itu Roh Kudus itu  juga adalah seperti Tuhan sendiri  juga adalah Ilahi. 

Satu teks lagi yang juga tentu terkenal  berkaitan dengan Roh Kudus  untuk menunjukkan keilhianNya adalah   Yoh 15: 26:

15:26 
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar  berasal dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

Roh Kudus itu keluar, berasal dari Bapa.  Jadi Roh Kudus itu bagian dari Yang Ilahi. 

I Kor 2: 11: 

2:11 
Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah.


Roh Allah yang mengenali  Allah itu sendiri. 

 Itulah tahap ketiga, memberi  pendasaran dalam Kitab Suci.  

Kita  bisa tunjukkan  dalam sejarah keselamatan, dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru,   ada struktur Tritunggal , artinya ada tokoh Bapa, ada tokoh Putra dan ada tokoh Roh Kudus. 

Yang kedua, struktur itu  dirumuskan secara eksplisit dalam sejumlah teks, tentang Bapa, Putra dan Roh Kudus.  

Kita  juga  sudah menunjukkan bahwa tiga tokoh itu, Bapa, Putra dan Roh Kudus,  masing-masing adalah Ilahi,  bukan ciptaan. 


Masih ada satu tahap lagi yang perlu ditunjukkan   dalam Kitab Suci, untuk sekali lagi memastikan  bahwa ini bukan  kepercayaan kepada tiga Allah yang berbeda . Jadi perlu ditunjukkan bahwa Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus itu esa (satu). Itu ada banyak  teks  juga dalam Kitab Suci.   Contoh. ketika digoda setan di padang gurun, Yesus  menjawab: "Ada tertulis, engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti (Luk 4:8).

Atau juga yang lebih jelas lagi,  ketika menjawab pertanyaan tentang Perintang yang paling utama,  Yesus mengacu kepada shema Israel ,  Mrk 12:29,:

12:29 
Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa.


Lalu Ahli  Taurat   merespons  dalam Mrk 12: 32
12:32 
Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia.

Bukan hanya Injil, dalam sejumlah surat Rasul Paulus  juga   dengan sangat jelas dijelaskan perihal  kesesaan Allah itu seperti dalam Rm 3: 29- 30

3:29 
Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain!

3:30
 
Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman.

Atau 1 Kor 12: 6 

12:6 
Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.

Satu Allah  dan Bapa dari  semua , Allah ynng di atas semua dan oleh semua  dan dalam semua . Efesus 4: 6.

4:6 
satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua.

Jadi, gambaran tentang Allah tadi  sekarang ditegaskan dalam Kitab Suci adalah Allah  yang Esa, Bapa, Putra dan Roh Kudus tapi juga esa. 

Penting untuk menegaskan bahwa tiga pribadi itu sama sekali tidak terpisah melainkan memiliki erat satu sama lain.  Ruh Kudus, Firman, kedua-duanya berasal dari  diri Allah yang esa.   Yoh 8: 42:

8:42 
Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.

Catatan dari saya : Hubungan  Yesus dengan Roh Kudu, lihat Luk 4: 18:  

4:18 
"Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku

4:19
 
untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang."


ayat Yoh 4: 18 berbisara tentang Allah Anak (Putra, Jesus.)

Tentang Roh Kudus, mirip juga, Yohanes  15:26 

15:26 
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

NB:  Yesus mengatakan bahwa diriNya adalah Kebenaran.  Lalu Roh Kudus dikenal sebagai Roh Kebenaran 

Yesus sebagai kebenaran  bisa dilihat dalam Yoh 14: 6: uhan Yesus berkata: "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup: tidak ada manusia yang datang kepada Bapa, tanpa melalui Aku"
Perihal RK sebagai Roh Kebenaran bisa disimak dalam (14:16 Aku akan minta kepada Bapa 1 , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong 2  s  yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17 yaitu Roh Kebenaran 3 


Berasal dari Bapa, datang dari Bapa dan keluar dari Bapa  . Maka Roh itu sama-sama memiliki hidup seperti Firman , maka hidup yang dimiliki oleh Roh Kudus,  dan hidup yang dimiliki oleh Firman adalah hidup yang sama dengan  Bapa.  Jadi jelaslah dalam Allah itu hanya ada satu kehidupan saja. 

Maka kalau kita mengatakan bahwa Allah Tritunggal itu esa,  yang dimaksud esa (satu) di sini bukanlah keesaan dari sesuatu yang mati  melainkan dari suatu kehidupan, antara Bapa, Putra dan Roh Kudus. 

Satu aspek lain lagi yang perlu ditunjukkan untuk menegaskan  bahwa Allah Tritunggal seperti diuraikan di atas  bukan tiga Allah berbeda yang terpisah  satu sama lain. Jadi bukan  Tri teisme,  adalah ini. Kita dapat mengatakan bahwa  paham Kristiani tentang Allah Tritunggal itu , Bapa, Firman dan Roh Kudus itu, bukan menyembah tiga Allah yang mandiri , terpisah satu sama lain,  tetapi ketiganya, itu adalah  satu karena Allah  memiliki kuasa, kehendak yang sama. Jadi ketiganya tidak memiliki kuasa yang mandiri  dan berbeda satu sama lain.  Buktinya tentang Firman,  Yohanes 5:19:

5:19 
Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak.

Jadi bukan dua kuasa yang berbeda. 

Roh Kudus , sama juga  dikatakan 

I Kor 12: 3: 

12:3 
Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.

atau lebih jelas lagi Yoh 15: 26

15:26 
Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku.

Yoh 16: 13- 14: 

16:13 
Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

16:14
 
Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.

Jadi tidak ada pertentangan satu sama lain. 

Itulah pendasaran dari Kitab Suci berkaitan dengan  Iman akan Allah Tritunggal.

Struktur Allah Tritunggal dirumuskan secara eksplist tiga-tiganya Ilahi sekaligus satu. 

Sebelum sampai pada dogma atau rumusan ajaran resmi , faktor penting lain yang perlu dilihat adalah KEHIDUPAN JEMAAT SENDIRI (PRAKSIS HIDUP JEMAAT) .  Sebelum dirumuskan secara eksplisit dalam konsili-konsili, ternyata  umat  sudah berdoa kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus. 

Paling   kelihatan  dalam prakrek-praktek Pembaptisan dan dalam Perayaan Ekaristi. Dalam Sakramen Pembaptisan ada kata-kata Pembaptisan  dalam formulasi Trinitas: "Aku membaptis Engkau dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus,"  Demikian juga, doa-doa dalam Sakramen Ekaristi  menyatakan Trinitas juga. Ternyata dalam hidup sehari-hari umat  , sebelum ada rumusan-rumusan resmi dalam Konsili, umat sudah  berdoa kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus.  Itu juga menjadi dasar untuk sampai pada perumusan iman. 

Kita  sudah membicarakan 2 faktor, yakni PERTAMA: KITAB SUCI, KEDUA: PRAKSIS KEHIDUPAN UMAT dan KETIGA  adalah: DISKUSI - DISKUSI  PARA TEOLOG

FAKTOR KETIGA: DISKUSI - DISKUSI  PARA TEOLOG

Ini juga memainkan peranan yang penting untuk sampai  pada rumusan yang resmi dalam Konsili-Konsili . Ada banyak Teolog yang membicarakan hal ini,  kita tidak bisa membahas semuanya, kita hanya beberapa, yakni Tertulianus, Origenes, Arius, Atanasius, lalu tiga Bapa Kapadokia, yaitu Basilius Agung, Gregorius  dari Nissa,  Gregirius dari Nazianse,  dll. Para teolog ini berusaha merefleksikan , membaca Kitab Suci dan  mencari bagaimana merumuskan  . Banyak motif, banyak maksud tetapi  ada dua yang paling penting, semua berusaha  menghindari tuduhan bahwa kita percaya pada tiga Allah yang berbeda-beda. Semua berusaha meneralkan bahwa ketiga figur itu adalah satu. Bapa, Putra dan Roh Kudus itu berkaitan erat satu sama lain.  Itu  motif  penting  yang mereka  coba cari .... Bapa, Putra dan Roh Kudus  adalah satu. 



(Note: saya mencatat samapai di atas CC,  agak dekat dengan bintang segi 6 , sudah mendekat  icon ke icon miniplayer  pada video youtube link di atas). 


NB: Mulai  mencatat  tuturan dalam video ini pada 15 November 2022.  Sudah cukup panjang mentransliterasi (?) tetapi lupa disimpan,  lalu  pencet salah satu tombol, ternyata itu keluar. Semua apa yang ditulis /diketik hilang. Menyesal. Padahal sudah banyak yang dicatat. Begitu dibuka lagi ternyata tak berbekas apa yang ditulis hari ini.  Menyesal bukan kepalang. Tapi  berusaha untuk tetap tabah., mulai baru lagi. Saya melanjutkan pengetikan  ceramah ini pada 16 November 2022., sekitar pkl 17 - 19.25 pm.  Lalu pada 17 Nov. 2022, 22 - 11- 2022, 28 -11- 2022, 1, 19 , 20 , 21, 22, 26 , 27, 28, 29   Des. 2022, 10 Januari 2023, 24, 25, 26  Januari 2023, 9 Agustus 2023. 


Penting untuk menyimpan apa yang ditulis, jangan tunggu banyak baru disimpan, biar  bisa tersimpan   bila ada  masalah.  

*****


https://www.youtube.com/watch?v=ii5PkJXhNc0


Trinitas  (Tritunggal)

Bapa - Putra - Roh Kudus

Bagaimana mengimani Allah Tritunggal kalau kita tidak paham konsepnya? 

Bagaimana menjelaskan  dan mewartakan Allah Tritunggal itu  kepada orang lain?

Kita membicarakan Allah. Kalau berbicara soal Allah pasti tidak  bisa selengkap mungkin.  

Kalau kita menekuni Allah Trinitas, apakah nanti kita akan menkadi pakar Allah, ahlinya Allah, menguasai Allah? 

Maka tentu Allah tidak bisa dipahami sedetail-detailnya oleh pikiran manusia. Karena Allah yang tak terhingga (terbatas)  tidak mungkin  dipahami oleh otak manusia yang   terhingga (terbatas). 

Kita bisa memahami Allah sejauh Allah memperkenalkan diri kepada kita. 

Memang paham Allah Tritunggal ini rumit.

Ajaran tentang Trinitas ini muncul sejak  zaman Yesus.  


JPS, 8 November 2022.


Eksistensi (keberadaan) Allah Trinitas ini sudah ada sejak awal. 

Allah orang Kristen (Katolik) hanya satu (1), sebagaimana yang dinyatakan dalam Kitab Ulangan. 

Ulangan 6:4 

Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!

Allah Tritunggal:
Allah itu satu (kodrat /substansi) tetapi terdiri dari 3 pribadi, maka disebut Tritunggal. Satu substansi itu yakni Allah. Allah yang satu itu terdiri dari 3 pribadi yakni Bapa, Putra dan Roh Kudus. 

Dalam PL, Allah menyatakan diriNya sebagai Tuhan yang esa.  Allah memperkenalkan dirinya sebagai  Aku adalah aku ada; Gunung Batu, Panglima perang. 


Mengapa  Merpati sebagai simbol Roh Kudus?

Karena merpati   merupakan simbol kemurnian, kelembutan, anugerah dan awal yang baru. 
 

Merpati adalah simbol Roh Kudus yang diilhami oleh baptisan Yesus. Merpati telah digunakan di antara banyak denominasi Kristen sebagai simbol Roh Kudus serta simbol umum untuk perdamaian, kemurnian, dan awal yang baru.

Sebelum pembaptisan Yesus, burung merpati terlihat secara sporadis di seluruh Perjanjian Lama. Setiap referensi untuk merpati dalam Kitab Suci memiliki makna simbolis bahkan saat itu dan pada akhirnya akan digenapi dalam konteks yang lebih besar dari kehidupan dan pelayanan Yesus, dimulai dengan baptisan-Nya dan berlanjut melalui pergerakan Roh Kudus, yang hidup hingga hari ini.

Merpati Saat Banjir Air Bah

Pada hari-hari terakhir banjir besar yang menutupi permukaan bumi, tertulis bahwa Nuh mengirim seekor merpati untuk mencari tanah kering (Kejadian 8:8-9). Pada beberapa kesempatan, merpati kembali ke bahtera, menandakan bahwa air belum surut. Akhirnya, dalam penerbangan terpisah, merpati kembali ke bahtera dengan “daun zaitun yang baru dipetik” (Kejadian 8:11) dan kemudian, setelah tujuh hari, tidak sama sekali (Kejadian 8:12). Saat itulah Nuh mengetahui bahwa air telah surut dari bumi, dan bahtera akan segera berhenti seperti di tanah kering. Sejak saat itu, merpati dianggap sebagai pertanda perdamaian dan simbol harapan dan kehidupan baru.

Bagian kedua dari simbolisme yang pada akhirnya akan menemukan pemenuhan dalam kehidupan Yesus dapat dilihat dalam sistem pengorbanan hukum Musa, di mana merpati dan tekukur adalah satu-satunya burung yang dapat dipersembahkan sebagai korban yang dapat diterima karena kemurnian yang dirasakan. (Kejadian 15:9, Imamat 12:6, Lukas 2:24)

Perlu juga disebutkan bahwa burung dara dan tekukur sering dibeli dan digunakan oleh mereka yang tidak mampu membeli salah satu persembahan yang lebih mahal, seperti anak domba yang tidak bernoda. Bahkan kemudian, Tuhan telah membuat ketentuan bagi setiap orang, terlepas dari kekayaan atau status mereka, untuk membawa persembahan terbaik mereka di hadapan Tuhan (Imamat 5:7).

Mengetahui hati Allah dalam hal ini membantu menjelaskan mengapa Yesus kemudian menjadi sangat marah oleh para penukar uang di bait suci (Matius 21:12-13, Markus 11:15-18, Lukas 19:45-48, Yohanes 2:13- 21). Sebelum pembersihan bait suci-Nya, para pedagang dan penukar uang telah mengambil keuntungan dari orang miskin dan mengenakan biaya yang berlebihan untuk upacara pengorbanan. Dalam melakukannya, ada yang mempersulit pengikut Tuhan untuk membeli korban dan datang ke hadapan Tuhan (Matius 21:12). Ini adalah sesuatu yang tidak akan ditoleransi oleh Yesus!

Merpati sebagai Simbol Kesucian

Penulis Perjanjian Lama juga memanfaatkan merpati secara puitis sebagai simbol kemurnian, kelembutan, dan anugerah.

Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.” (Kidung Agung 1:15).

Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.” (Mazmur 68:13).

Pikirku: ”Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,” (Mazmur 55:6).

Pentingnya Merpati sebagai Simbol

Mempertimbangkan ketiga contoh ini, orang-orang Yahudi akan mengetahui dan memahami simbolisme merpati dari cerita dan ajaran Perjanjian Lama. Karena Roh turun ke atas Yesus dalam bentuk burung merpati pada saat pembaptisan-Nya adalah tampilan publik keilahian Kristus, konfirmasi urapan-Nya, dan hubungan antara pelayanan-Nya dan simbol merpati sebelumnya (Matius 3:16, Markus 1 :10, Lukas 3:22, Yohanes 1:32).

Selanjutnya, dalam Injil Matius, Markus, dan Lukas, tertulis bahwa segera setelah Yesus keluar dari air dan turunnya Roh Kudus, suara Allah Bapa datang dari surga berkata, Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”” (Lukas 3:22).

Yesus akan menggenapi banyak simbolisme merpati di awal Kitab Suci. Dia adalah:

  • Raja Damai (Yesaya 9:6).
  • Janji hidup baru (2 Korintus 5:17).
  • Korban yang murni dan sempurna untuk dosa (Ibrani 10:14-24).
  • Jalan bagi semua orang untuk datang ke hadapan Allah (Efesus 1:17, 2:18; Ibrani 10:19-22).

Dalam Injil Yohanes, Yohanes Pembaptis memproklamirkan kedatangan Mesias. Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.”” (Yohanes 1:33-34).

Dengan kedatangan Roh Kudus, yang telah dijanjikan dan dinubuatkan dalam kitab Yoel, para pengikut Kristus juga akan memiliki akses ke payung rohani yang sama yang telah turun ke atas Yesus pada saat pembaptisan-Nya dan bergerak melalui Dia sepanjang pelayanan-Nya di bumi. Seperti yang ditulis Yoel, ”Kemudian dari pada itu akan terjadi,

bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28-29).

Roh Kudus turun ke atas Yesus adalah penggenapan simbolis dari nubuatan Perjanjian Lama dan kata pengantar untuk Hari Pentakosta, di mana Roh Kudus akan turun ke atas para rasul dan memberdayakan mereka dengan karunia-karunia Roh (Kisah Para Rasul 2), yang dijanjikan oleh Yesus di Kenaikan-Nya (Yohanes 14:15-17).

Hari ini, merpati melambangkan Roh Kudus, penggenapan Kitab Suci melalui kehidupan dan pelayanan Yesus, dan damai sejahtera, kuasa, kemurnian, dan pendamaian dosa yang datang dalam hubungan dengan Allah.

(https://transformasi.com/2022/06/02/mengapa-merpati-sering-menjadi-simbol-roh-kudus/#:~:text=Karena%20Roh%20turun%20ke%20atas,%2C%20Yohanes%201%3A32).

Sumber : Joel Ryan – www.christianity.com


Mengapa Roh Kudus Digambarkan Seperti Api?


Roh Kudus adalah agen utama dalam pengudusan umat Allah. Hari ini, Tuhan menggunakan Roh Kudus untuk menumbuhkan umat Allah dalam kasih karunia Allah untuk memurnikan dan menyucikan mereka dari dosa yang berdiam di dalam dirinya.

Alkitab menggambarkan Tuhan Allah sebagai “api yang menghanguskan” (Ibrani 12:29) itulah sebabnya Kitab Suci sering menggunakannya sebagai simbol kehadiran Tuhan. Berikut ini adalah contoh-contoh alkitabiah tentang api sebagai simbol kehadiran Tuhan:

  • Semak yang menyala (Keluaran 3:2).
  • Kemuliaan Shekinah (Keluaran 14:19; Bilangan 9:15-16).
  • Penglihatan Yehezkiel (Yehezkiel 1:4).
  • Api adalah alat penghakiman Allah (Bilangan 11:1; 1 Raja-raja 1:10).
  • Api adalah tanda kekuasaan-Nya (Hakim 13:20; 1 Raja-raja 18:38).

Api juga penting untuk pengorbanan Perjanjian Lama karena alasan berikut:

  • Api di atas mezbah korban bakaran adalah pemberian ilahi dari Tuhan sendiri yang dinyalakan oleh diri-Nya sendiri (Imamat 9:24).
  • Tuhan menugaskan para imam untuk menjaga api-Nya tetap menyala (Imamat 6:13).
  • Api dari sumber lain selain yang ditunjuk oleh Tuhan tidak dapat diterima (Imamat 10:1-2).


Perjanjian Baru dan Altar

Perjanjian Baru menggambarkan altar sebagai gambaran komitmen Kristen kepada Tuhan Yesus. Orang Kristen dipanggil untuk mempersembahkan tubuh mereka sebagai “persembahan yang hidup” (Roma 12:1) karena mereka didiami dan diberdayakan oleh Roh Kudus.

Api adalah Gambaran yang Menakjubkan dari Pekerjaan Roh Kudus

Api memberikan gambaran yang bermanfaat tentang pekerjaan Roh Kudus sebagai api dalam tiga cara kritis saat Dia membawa hadirat Tuhan, sengsara Tuhan, dan kemurnian Tuhan bagi orang Kristen.

1. Roh Kudus dan Hadirat Tuhan. Roh Kudus adalah hadirat Allah saat Dia berdiam di dalam hati semua orang Kristen (Roma 8:9). Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menunjukkan kehadiran-Nya kepada orang Israel dengan mengisi Kemah Suci dengan api (Bilangan 9:14-15).

Kehadiran api di bait suci memberikan terang dan bimbingan (Bilangan 9:14-15). Dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus membimbing dan menghibur umat Allah yang tinggal di dalamnya sebagai tabernakel dan “bait Allah yang hidup” (2 Korintus 5:1; 2 Korintus 6:16).

2. Roh Kudus Menciptakan Gairah bagi Tuhan dalam Hati Umat-Nya. Di jalan menuju Emaus, Tuhan Yesus yang telah bangkit berbicara dengan dua murid yang menggambarkan hati mereka “berkobar-kobar” (Lukas 24:32). Setelah para rasul menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta, mereka memiliki kerinduan akan Tuhan yang berlangsung seumur hidup dan memaksa mereka untuk berbicara Firman dengan berani (Kisah Para Rasul 4:31).

Hal yang sama berlaku hari ini bagi orang Kristen yang telah dipindahkan dari kerajaan kegelapan ke Kerajaan Tuhan Yesus (Kolose 1:13). Orang Kristen didiami dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melakukan pekerjaan penginjil dengan mewartakan kabar baik (2 Timotius 4:5) dan untuk memuridkan – menjadikan murid (Matius 28:16-20).

3. Roh Kudus Menghasilkan Kemurnian dalam Umat Allah. Salah satu tujuan utama Roh Kudus adalah untuk menghasilkan kemurnian dalam orang Kristen, dan Gereja, karena tujuan Allah adalah untuk menyucikan mereka (Titus 2:14). Roh Kudus adalah agen utama dalam pengudusan umat Allah.

Seorang tukang perak akan menggunakan api untuk membersihkan kotoran dari logam mulia. Hari ini Tuhan menggunakan Roh Kudus untuk mengatasi dosa yang berdiam dalam diri orang Kristen dan untuk menumbuhkan umat Allah dalam kasih karunia Allah untuk memurnikan dan menyucikan mereka dari dosa yang berdiam di dalamnya (Mazmur 66:10; 2 Petrus 3:18).

Pekerjaan Pemurnian Roh Kudus dan Kehidupan Kristen

Pekerjaan pemurnian Roh Kudus dimulai pada saat keselamatan bagi orang Kristen. Roh Kudus bekerja atas umat Allah di saat-saat sulit mereka yang dijanjikan Tuhan untuk digunakan untuk tujuan-Nya yang baik (Yesaya 43:1-7).

Ketika orang Kristen menghadapi pencobaan, mereka memiliki kesempatan untuk menunjukkan realitas iman dan keyakinan mereka kepada Tuhan. Berhati-hatilah hari ini jika itu Anda, teman Kristen yang terkasih, dan pertimbangkan sekarang bahwa Tuhan sedang memurnikan Anda dan menumbuhkan Anda dalam kasih karunia melalui musim kehidupan ini.

Orang Kristen yang terkasih, Anda telah ditandatangani dan dimeteraikan dalam darah Yesus Kristus. Artinya, Anda sudah didiami oleh Roh Kudus dan dibaptis oleh Roh Kudus sebagai orang Kristen. Anda telah diberdayakan untuk pelayanan melalui Roh Kudus.

Jika Anda tahu hari ini apa karunia rohani Anda, maka Anda bertanggung jawab untuk menggunakannya demi kebaikan orang lain dan masyarakat kita. Jika Anda tidak tahu apa itu, Anda bertanggung jawab untuk menemukan karunia itu dengan berbicara dengan pendeta dan penatua gereja lokal Anda, dan teman-teman Kristen yang matang yang dapat membantu Anda membedakan dan mengidentifikasi karunia.

Dimanapun Anda berada hari ini dalam perjalanan dengan Tuhan, orang Kristen yang terkasih, Tuhan sedang bekerja di dalam Anda. Tujuan-Nya bukan untuk mencelakai Anda tetapi untuk menyesuaikan Anda dengan gambar Tuhan Yesus (Roma 8:28-30). Camkan dengan janji-janji Firman-Nya (Ibrani 13:5) yang adalah untuk kebaikan Anda dan temukan puncaknya di dalam Yesus Kristus (2 Korintus 1:20).

Jadi bersemangatlah hari ini, Anda mungkin tidak tahu karunia atau bakat atau bahkan kemampuan Anda, tetapi Tuhan dapat Anda gunakan dalam kehidupan orang lain jika Anda tumbuh dalam kasih karunia, karakter yang saleh, dan bertujuan untuk setia kepada Dia dan Firman-Nya.

Sumber : Dave Jenkins – www.christianity.com


JPS, 8 Nov. 2022.


https://www.youtube.com/watch?v=6Fmh3e09RLc


Dasar biblis ajaran Trinitas: Kej 1: 1-3. 

Kej 1: 1 : Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi  Bumi belum berbentuk dan kosong.

Kej 1: 2 : Roh Allah melayang -layang di atas permukaan air.

Kej 1:3: Lalu berfirmanlah Allah:  "Jadilah terang, maka terang itu jadi,"


Dalam ayat ini ada Allah, Roh Allah dan Firman Allah.  

Dalam Yoh 1: 14: Firman telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita.  Firman yang telah menjadi manusia itu adalah Yesus.

Maka Kej 1:1-3 merupakan  salah satu petunjuk yang mendasari doktrin Tritunggal. 



JPS, 16 Januari 2024.

NB: Belum selesai menengarkan   video ini.