DOA-DOA KATOLIK DALAM BAHASA ARAB
Selasa, 08 November 2022
DOA-DOA KATOLIK DALAM BAHASA ARAB
MENJADI AGAMAWAN YANG MENGGUNAKAN NALAR
MENJADI AGAMAWAN YANG MENGGUNAKAN NALAR
CAK ISLAH BAHRAWI :
GERAKAN WAHABIESME DAN KHILAFIESME INI MURNI GERAKAN POLITIK
https://www.youtube.com/watch?v=BVImf7G386o
NGAJI KEBANGSAAN & SEMINAR NASIONAL GENERASI MUDA NU Bersama Cak Islah Bahrawi Kembangan - Jakarta Barat, 08 Agustus 2022
- NU
- Muhammadiyah
- Pancasila
- Kemartiran: Mati demi agama akan masuk surga
- Dogma: Percaya tidak percaya, harus percaya
- Mesianik: agamaku yang paling benar.
JPS, 8 Nov. 2022
Senin, 07 November 2022
TRINITAS - PENJELASAN KATOLIK
TRINITAS - PENJELASAN KATOLIK
Bagaimana menjelaskan Allah yang esa (satu) dalam konsep Tritunggal (Trinitas)?
Bagaimana kesatuan Bapa, Putra dan Roh Kudus itu dijelaskan?
NB: Referansi Alkita online: https://www.sabda.org/alkitab/tb/?kitab=43&pasal=14
KULIAH UMUM " ALLAH TRITUNGGAL & KRISTOLOGI" Oleh MGR. PROF. ADRIANUS SUNARKO O.F.M Jumat 15 Mei 2020
KULIAH UMUM "ALLAH TRITUNGGAL" Oleh MGR. PROF. ADRIANUS SUNARKO O.F.M Kamis 30 April 2020
KULIAH UMUM "ALLAH TRITUNGGAL & KRISTOLOGI" Oleh MGR. PROF. ADRIANUS SUNARKO O.F.M Jumat 15 Mei 2020
https://www.youtube.com/watch?v=FjlCXsDILFs
Saudara-saudara sekalian, pada kesempatan ini, kita akan berbicara atau menyampaikan sejumlah informasi tebtabg Allah Tritunggal , pokok iman Kristiani yang sangat penting tetapi sangat sering menjadi pertanyaan . Kita coba sejauh dapat menyampaikan apa yang bisa kita berkaitan dengan Pokok Iman ini yang juga memang ada unsur misterinya. Ya, tentu saja. Secara sederhana dan singkat iman kita akan Allah Tritunggal itu bisa dirumuskan demikian bahwa kita percaya pada Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, ketiganya esa (satu), maka disebut Allah Tritunggal (Trinitas). Nah itu pokok iman yang mau coba direnungkan, direfleksikan, dipelajari levig dari sudut itu, bagaimana bisa sampai kepada rumusan iman seperti itu, mungkin lebih dari sudut itu tekanannya. Kenapa kita orang Kristiani sampai pada iman pengakuan bahwa Allah yang kita imani itu adalah Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus, dan Allah itu adalah esa (satu). Ada banyak aspek tetapi terutama kiranya pada kesempatan ini lebih dari sudut itu. Kita coba mengikuti kenapa kita samapi pada iman seperti itu . Atau dengan kata lain, kita coba mau memberi pendasaran bahwa ajaran itu memang ada dasar yang kuat dalam sumber-sumber iman kita. Pertama harus diingat dan dipastikan bahwa iaman pada Allah Tritunggal itu pengetahuan terbatas tentang hal itu pasti bukan hasil spekulasi, pemikiran manusia itu sendiri. Itu yang mungkin baik perlu diperhatikan. Prinsip itu. Dia bukan hasil renungan pribadi, hasil spekulasi filsafat atau pemikiran manusia sendiri. Tetapi kita mengenal dan akhirnya sampai mengatakan bahwa Allah itu adalah Tritunggal, itu hanya mungkin karena Allah sendiri yang kita yakin telah memperkenalkan dirinya kepada kita seperti itu. Nah, itu prinsip sangat penting untuk memahami kenapa kita sampai kepada iman akan Allah Tritunggal itu. Sekali lagi, itu bukan hasil spekulasi pemikiran manusia itu sendiri tetapi orang beriman Kristiani sampai kepada iman seperti itu karena Allah sendiri telah memperkenalkan diriNya demikian dalam apa yang kita sebut itu sejarah keselamatan umat manusia itu. Dengan kata lain kita mau mengatakan bahwa Allah Tritunggal yang di Surga itu kiya yakini sudah mewahyukan diriNya, sudah memperkenalkan diriNya ke dalam dunia, ke dalam apa yang kita sebut sejarah keselamatan itu. Jadi, Allah itu kita kinali dan kemudia kita sampai mengatakan Allah itu Bapa, Putra dan Roh Kudus dengan melihat, merefleksikan sejarah keselamatan itu, sejarah di mana Allah memperkenalkan diri kepada manusia dengan satu tujuan yaitu keselamatan. Lebih kongkrit lagi, kita ketahui, kita baca, di dalam sumber-sumbernya yaitu Kitab Suci. Itu yang pertama. Tentu kemudian ada dalam tradisi yang juga merefleksikan iman dan ada dalam ajaran-ajaran Gereja. Jadi sekali lagi, poko ajaran tentang Allah Tritunggal itu adalah iman akan Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus , Allah yang esa.
Untuk kita sebagai anggota Gereja Katolik atau penganut Kristus, agama Kristiani, kita mengatakan demikian, ajaran atau paham akan Allah Tritunggal itu secara prinsipil atau dasarnya sudah tersedia dalam Kitab Suci tetapi memang dirumuskan secara resmi sebagai ajaran resmi Gereja atau dogma dalam apa yang disebut Konsili-Konsili, khususnya konsili-konsili awal . Konsili adalah pertemuan para Uskup, para pemimpin Gereja seluruh dunia yang kemudian mencoba merumuskan khususnya yang berkaitan dengan ajaran tentang Allah Tritunggal ini sekali lagi, dasarnya sudah tersedia dalam Kitab Suci tetapi kemudian sebagai ajaran resmi Gereja (dogma) dirumuskan dalam sejumlah konsili, bukan hanya sekali. Konsili-konsili, pertemuan-pertemuan para uskup di awal-awal sejarah Gereja. Berkaitan dengan ajaran Allah Tritunggal ini, khususnya tiga (3) konsili yang sangat penting, yaitu Konsili Nicea I (tahun 325), Konsili Konstantinopel I (tahun 381), itu 2 konsili kiranya yang paling penting, tetapi bisa ditambahkan Konsili Konstantinopel II (tahun 553). Itu sedikit ringkasan. Jadi begitu. Iman kita akan Allah Tritunggal sekali lagi bukan hasil pemikiran murni manusia, pada orang Kristiani sampai pada iman itu karena yakin bahwa Allah sendiri telah memperkenalkan diriNya demikian dalam sejarah keselamatan. Kita menyakini bahwa sudah tersedia prinsip-prinsipnya dalam Kitab Suci tetapi kemudian menjadi ajaran resmi Gereja sebagai dogma , itu dalam konsili-konsili awal , terutama dalam Konsili Nicea I (tahun 325), Konsili Konstantinopel I (tahun 381).
Tadi saya mengatakan bahwa kita di sini terutama ingin coba menggali atau merunut kembali kenapa atau bagaimana sampai Gereja merumuskan iman seperti itu . Secara sederhana, kita bisa membaginya dalam tahap-tahap sebagai berikut untuk sampai kepada dagma yang dirumuskan dalam konsili-konsili awal itu.
Pertama adalah kita akan melihat Kitab Suci.
Sejarah keselamatan sebagaimana yang dikisahkan dalam Kitab Suci dan akan menemukan dasar-dasar mengenai ajaran Tritunggal itu .
Kedua, Tetapi juga sebelum kita melihat dogma atau ajaran resmi Gereja tentang Tritunggal itu, sebenarnya kita bisa melihat dalam kehidupan jemaat yang kongkrit khususnya dalam sejumlah praktek berdoa dan Liturgi, itu juga kita sudah menemukan rumusan doa kepada Allah tritunggal: Bapa, Putra dan Roh Kudus. Maka itu memainkan peran sampai nanti kita menemukan rumusan ajaran Gereja itu.
Ketiga, Sebelum sampai dirumuskan menjadi dogma dalam konsili itu, memang ada juga sumbangan pemikiran dari teolog-teolog . Ada banyak teolog, ahli teologi yang melihat Kitab Suci, menafsirkannya, mendiskusikannya, berdebat satu sama lain , sampai kemudian memberikan semacam apa ya, dasar dan persiapan yang baik sampai dirumuskan dalam dogma itu. Jadi kita bisa melihatnya dalam empat fase , yakni Kitab Suci, kita harus tunjukkan dasar-dasarnya, kedua, ternyata sebelum dirumuskan secara dogma, kita juga sudah menemukan dalam kehidupan kongkrit jemaat dalam praksis-praksis doa mereka, rumusan-rumusan yang berciri Tritunggal itu. Ketiga, refleksi pemikiran para Teolog yang juga mendiskusikan itu, memikirkan bagaimana sebaiknya dirumuskan secara persis ajaran tentang Allah Tritunggal ini.
Keempat, Barulah kemusia, atas dasar itu semua, Konsili-konsili yang tadi saya sebutkan itu pada awal sejarah Gereja yang kemudian memastikan bahwa inilah rumusan ajaran kita tentang Allah Tritunggal.
Kita akan melangkah tahap demi tahap.
Pertama, akan saya coba tunjukkan dasar-dasar - sejauh yang saya bisa tentang Allah Tritunggal itu dalam Kitab Suci . Untuk memberi pendasaran Kitab Suci tentang ajaran Tritunggal itu , minimal kita bisa melakukan empat (4) hal menurut saya, yaitu pertama, kita bisa menunjukkan , kalau membaca Kitab Suci, dari Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, pertama, kita bisa menunjukkan bahwa ternyata bahwa sejarah keselamatan artinya kisah tentang bagaimana Allah memperkenalkan diri dan menyelamatkan manusia itu memiliki strukktur Trinitaris (Tritunggal). Artinya dalam sejarah keselamatan itu, yang kita bisa baca dalam Pernajian Lama maupun Perjanjian Baru, kita temukan tokoh yang kita sebut sebagai Allah Bapa, kita temukan juga Putra dan kita temukan juga Roh Kudus. Ya itukan tentang iman kita tentang Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus. Jadi pertama menurut saya, kita bisa tunjukkan bahwa sejarah keselamatan kita itu atau dalam sejarah keselamatan itu Allah memperkenalkan diri sebagai Bapa, Putra dan Roh Kudus. Struktur dari sejarah ekonomi atau sejarah keselamatan itu dalam arti memiliki struktur Trinitaris, ada tokoh Bapa, Putra dan Roh Kudus. Itu kita bisa temukan (tunjukkan) dalam Kitab Suci.
Yang kedua, struktur Tritunggal itu , dalam sejarah keselamatan, ternyata juga diungkapkan secara eksplisit dalam sejumlah teks atau rumusan Kitab Suci. Kita juga bisa tunjukkan sejumlah teks yang merumuskan struktur Tritunggal itu.
Yang ketiga yang menurut saya perlu dan bisa kita tunjukkan bahwa Bapa, Putra dan Roh Kudus itu ternyata bahwa menurut Kitab Suci tokoh-tokoh yang ilahi sifatnya.
Yang terakhir (empat), yang perlu ditunjukkan juga adalah bahwa menurut Kitab Suci , Bapa, Putra dan Roh Kudus itu adalah esa (satu). Jadi kita bukan percaya pada tiga (3) Allah yang berbeda-beda satu sama lain tapi esa. Itu empat hal yang kita bisa tunjukkan dari aspek Kitab Suci Soal Allah Tritunggasl. Bahwa dari sejarah keselamatan ,
1. kita menemukan struktur Trinitaris, yaitu ada tokoh Bapa- Putra dan Roh Kudus .
2. Strutuktur itu tenyata dirumuskan dalam sejumlah teks
3. Kita tunjukkan, Bapa - Putra dan Roh Kudus masing-masing ilahi
4. Bapa- Putra - Roh Kudus itu esa (satu).
Kita lihar satu per satu.
Bahwa sejarah keselamatan,
Pertama, sebagaimana dilukiskan dalam Kitab Suci memiliki struktur Trinitaris. Dalam sejarah Keselamatan itu, kita berjumpa dengan tokoh Bapa, Putra dan Roh Kudus. Bapa misalnya, kita bisa temukan dalam :
1). Kitab Kejadian 2:1 -3 (?) dalam Kisah Penciptaan.
1 Maka selesailah penciptaan seluruh alam semesta.
2Pada hari yang ketujuh Allah telah menyelesaikan pekerjaan-Nya itu, lalu Ia beristirahat.
3Maka diberkati-Nya hari yang ketujuh itu dan dijadikan-Nya hari yang khusus, karena pada hari itu Allah beristirahat setelah menyelesaikan pekerjaan-Nya.
.
Perikop di atas mengungkap / menggambarkan Allah Bapa
(Catatan Saya pribadi: menurut saya tidak jelas bahwa perikop ini menunjukkan kepada Allah Bapa. Apanya perikop itu yang mengarah ke Allah Bapa?)
2). Keluaran 3: 7 - 8
3:7 | Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka. | |
3:8 | Sebab itu Aku telah turun untuk melepaskan mereka dari tangan orang Mesir dan menuntun mereka keluar dari negeri itu ke suatu negeri yang baik dan luas, suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya, ke tempat orang Kanaan, orang Het, orang Amori, orang Feris, orang Hewi dan orang Yebus. |
Perikop di atas menunjukkan tokoh Allah Bapa.
(Catatan Saya pribadi: menurut saya tidak jelas bahwa perikop ini menunjukkan kepada Allah Bapa. Apanya perikop itu yang mengarah ke Allah Bapa?)
Lalu Tokoh PUTERA, kita temukan dalam surat kepada orang Ibrani 1: 1-4
1:1 Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi,
1:2 maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada. Oleh Dia Allah telah menjadikan alam semesta.Ini tokoh Putra. Tokoh Putra ini praktis memenuhi kisah-kisah Perjanjian Baru. Perjanjian Baru berpusat pada tokoh Putra ini.
2:1 | Ketika tiba hari Pentakosta, semua orang percaya berkumpul di satu tempat | |
2:2 | Tiba-tiba turunlah dari langit suatu bunyi seperti tiupan angin keras yang memenuhi seluruh rumah, di mana mereka duduk; | |
2:3 | dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti nyala api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. | |
2:4 | Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya. |
28:19 | Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, |
28:19 | Karena itu, pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, |
(13-13) : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. |
5:7 | Sebab ada tiga yang memberi kesaksian di dalam sorga: Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu. |
3:16 | Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya, | |
3:17 | lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: "Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan." |
15:26 | Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. |
Di sini ada struktur Trinitaris, ada Bapa, Putra (Aku - Yesus) dan Roh Kudus (Kebenaran).
Juga dalam sejumlah surat Rasul Paulus,
9). Efesus 4: 4:
4:4 | satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, |
Catatan saya: Apakah ayat ini cocok menerangkan Trinitas? Menurut saya tidak. Karena Satu tubuh, satu roh dan satu pengharapan itu tidak identik dengan Bapa, Putra dan Roh Kudus. (JPS, 28 Nov. 2022).
I Kor 12: 2 - 5:
12:2 | Kamu tahu, bahwa pada waktu kamu masih belum mengenal Allah, kamu tanpa berpikir ditarik kepada berhala-berhala yang bisu. | |
12:3 | Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. | |
12:4 | Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. | |
12:5 | Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. |
Catatan saya:Saya tidak melihat konsep Trinitas dalam teks ini.
Kita sudah sampai pada tahap (langkah) kedua untuk memberi pendasaran dalam Kitab Suci tentang Iman akan Allah Tritunggal Maha Kudus itu.
Struktur sejarah Keselamatan kita tunjukkan ternyata juga Trinitaris dalam arti di sana kita jumpai ada tokoh Bapa, Putra dan Roh Kudus yang kadang dikisahkan tanpak terpisah-pisah.
Tadi kita sudah tunjukkan langkah kedua, ternyata juga ada banyak rumusan-rumusan yang secara eksplisit berbicara tentang Bapa-Putra dan Roh Kudus.
Yang Ketiga , menurut saya yang bisa kita tunjukkan juga adalah dan perlu untuk menegaskan bahwa ini bukan percaya kepada tiga Allah yang terpisah-pisah.
Maka perlu dijelaskan juga bahwa ketiga tokoh yang kita jumpai itu, yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus itu adalah sama-sama Ilahi.
10. 2 Kor 13: 13.
13:14 | (13-13) Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai kamu sekalian. Di sini struktur Tritunggal itu dirumuskan secara eksplisit." Tuhan Yesus Kristus, dan kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus | ||||||||||
11 = 6. Surat I Yohanes 5:7
12. Yohanes 14: 15-17 14: 15 "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku. 14:16: Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17 : yaitu Roh Kebenaran. 13.= 7. Dalam kisah yang terkenal: Pembabtisan Yesus Kristus dalam Matius 3:16-17
|
Juga tahap kedua. Tadi kita melihat bahwa sejarah keselamatan memiliki struktur Tritunggal, ini ada juga rumusan-rumusan eksplisit yang mengatakan Bapa, Putra dan Roh Kudus.
14= 8 Injil Yohanes 15: 26:
15:26 | Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. |
Jadi juga da tiga di sini, ada Bapa, Putra dan Roh Kudus. Juga dalam sejumlah surat Rasul Paulus, misalnya Efesus 4: 4:
15. Efesus 4: 4:
4:4 | satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, (NB dari saya: Apakah ayat ini tepat menyatakan Tritunggal? Saya ragu. Di sini ada 3 komponen, tubuh, roh dan pengharapan. Aapakah ketiganya menyatakan Trinitas? |
16. I Kor 12: 3-6
12:3 | Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. | |
12:4 | Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh. | |
12:5 | Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan. | |
12:6 | Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. |
Di sini kita temukan struktur Tritunggal. Di sini dikatakan satu Roh, Satu Tuhan , Satu Allah, Bapa dari semua. Struktur segitiga, Trinitasris.
Kita sudah sampai pada langkah kedua untuk memberi pendasaran dalam Kitab Suci tentang iman akan Allah Tritunggal itu.
Struktur sejarah Keselamatan ternyata juga ternyata Trinitaris, dalam arti di sana kita jumpai ada tokoh Bapa, tokoh Putra dan ada tokoh Roh Kudus, yang kadang nampak terpisah-pisah. Tadi, kita sudah tunjukkan langkah kedua ternyata ada banyak rumusan yang secara eksplisit berbicara tentang Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Yang Ketiga menurut saya yang bisa kita tunjukkan dan perlu untuk menegaskan bahwa ini bukan percaya kepada tiga Allah yang terpisah - pisah , maka perlu menunjukkan juga bahwa ketiga tokoh yang kita jumpai itu, yaitu Bapa, Putra dan Roh Kudus itu sama-sama Ilahi. Jadi bukan berhala. Tokoh-tokoh itu bukan berhala, yang satu ilah, ciptaan . Tidak demikian tetapi keyakinan kita bahwa baik Bapa, Putra dan Roh Kudus itu ada;ah sama-sama Ilahi. Keilahian Bapa pada umumnya tidak dipersoalkan. Dalam perdebatan, dalam perjalnan refleksi perjalnan sampai pada dogma itu. Karena cukup jelas pada umumnya. bahwa Bapa itu Ilahi umumnya, tidak dipersoalkan. Memang kita bisa temukan teks yang menunjukkan itu, misalnya Markus 10:18,
10:18 | Jawab Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja. |
Yesus tidak identik dengan Bapa tetapi membedakannYa.
Atau Markus 15:34:
15:34 | Dan pada jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eloi, Eloi, lama sabakhtani?", yang berarti: Allahku, Allahku, mengapa Engkau meninggalkan Aku? |
Ada kumunikasi dengan Allah Bapa, yang umumnya dalam perjalanan tidak dipersoalkan tentang keilahianNya.
Atau Yohanes 16:17,
16:17 | Mendengar itu beberapa dari murid-Nya berkata seorang kepada yang lain: "Apakah artinya Ia berkata kepada kita: Tinggal sesaat saja dan kamu tidak melihat Aku dan tinggal sesaat saja pula dan kamu akan melihat Aku? Dan: Aku pergi kepada Bapa?" |
Sekali lagi di sini Yesus tidak mengindentikan diriNya dengan Bapa tetapi ada perbedaan.
Atau Yohanes 20:17,
20:17 | Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." |
Di sini Yesus berbicara tentang Allah Bapa.
Atau Efesus 1:17
1:17 | dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar. |
Efesus 4: 4:
4:4 | satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, |
NB: Dalam Efesus 4: 4 saya tidak menemukan struktur Trinitaris, karena hanya berbicara tentang Roh, tidak ada Bapa dan Putra.
Sekali lagi berkaitan dengan tokoh Bapa ini, dalam perjalanan diskusi dan perdebatan sampai nanti dirumuskan secara resmi dalam sejumlah Konsili tidak banyak dipersoalkan.
Tokoh yang banyak diperdebatkan (dipersoalkan) adalah Putera (Yesus Kristus) dan Roh Kudus. KeilahiaanNya. Maka kita perlu menunjukkan selain ada tokoh Bapa, Putra dan Roh Kudus , perlu menunjukkan juga bahwa dalam Kitab Suci ada dasar yang cukup untuk menunjukkan keilahian Putra.
Dalam sejarah Keselamatan di mana kita membaca Perjanjian Baru , cukup jelas penegasan bahwa Yesus Kristus dalam hidupNya berulang kali menekankan kaitan erat antara Ia dan hidupNya dengan Bapa , Allah itu sendiri . Bahwa dalam diri dan hidupNya Allah sendiri bertindak , Allah sendiri hadir. Juga Yesus membiarkan diriNya ditentukan oleh kehendk Allah itu sendiri. Dia melaksanakan apa yang menjadi kehendak Bapa. Sehingga dari situ, kita sudah bisa sedikit mengambil kesimpulan bahwa memang Yesus Kristus sendiri sungguh-sungguh merupakan bagian dari Allah yang Ilahi itu karena barangsiapa melihat Dia, melihat berarti melihat Bapa. Salah satu teks yang menunjukkan hal tersebut adalah Yoh 8:42:
8:42 | Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. |
Ini contoh teks yang menunjukkan Yesus Kristus sabagai Yang Ilahi. Atau contoh lain yang sangat terkenal Yoh 1: 1:
1:1 | Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah. |
Ayat ini menyatakan ciri (sifat) keilhaian Yesus. Sekali lagi dalam proses samapi perumusan iman akan Allah Tritunggal itu banyak yang meragukan.
Atau dari teks lain, pengakuan Thomas akan Yesus dalam Yohanes 20:28
20:28 | Thomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" |
Ini teks-teks yang memperkuat keilahian Yesus. Sekali lagi kita memperkuat merunut ke belakang, mengapa orang Kristinai sampai pada iman akan Allah Tritunggal itu. Kita bisa tunjukkkan, ada Bapa, Putra dan Roh Kudus . Sekarang kita mau tunjukkan bahwa tokoh-tokoh itu adalah Ilahi. Dalam Ibrani 1: 8, dikatakan:
1:8 | Tetapi tentang Anak Ia berkata: "Takhta-Mu, ya Allah, tetap untuk seterusnya dan selamanya, dan tongkat kerajaan-Mu adalah tongkat kebenaran. |
Demikian juga dalam 2 Petrus 1:
1:1 | Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. |
Di sini Yesus disebut sebagai Allah dan Penyelamat kita.
I Yoh 5: 20
5:20 | Akan tetapi kita tahu, bahwa Anak Allah telah datang dan telah mengaruniakan pengertian kepada kita, supaya kita mengenal Yang Benar; dan kita ada di dalam Yang Benar, di dalam Anak-Nya Yesus Kristus. Dia adalah Allah yang benar dan hidup yang kekal. |
Itu contoh sejumlah teks yang sisi keilahian Yesus Kristus sehingga nanti itu menjadi bagian rumusan iman kita akan Allah Tritunggal yang dalam proses peresmian dalam sejumlah Konsili yang penting yang diragukan dan diperdebatkan juga adalah
Roh Kudus. KiilhaianNya juga diragukan. Maka perlu ditunjukkan juga bahwa menurut Kitab Suci, dan dalam sejarah Keselamatan Roh Kudus juga adalah Ilahi. Yesus tidak hanya membedakan diriNya dari Bapa melainkan juga dari Roh Kudus yang memenuhiNya. Dalam hidup dan karyaNya Yesus membiarkan diri dituntun oleh Roh yang tidak lain adalah Roh Bapa itu sendiri. Nah, dalam Kitab Suci, ditegaskan berulang kali bahwa tentang Roh Kudus itu perannya terutama bahwa dalam hal ini ternyata bahwa hanya berkat Roh Kudus itulah manusia bisa mengenali kehadiran Allah. Roh Kudus itulah yang memungkinkan manusia untuk kemudian sampai pada pengakuan iman misalnya akan Yesus Kristus. Misalnya 1 Kor 12: 3
12:3 | Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. |
Jadi yang bisa mengenal Yesus adalah Yang Ilhai adalah Roh Kudus. Jadi berkat kehadiran Roh Kudus dalam diri manusialah yang memungkinkan orang mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan . Dari situ kita sudah bisa menarik kesimpulan kemudian yang bisa mengenal Yesus adalah Tuhan ternyata hanya Roh Kudus. Artinya Roh Kudus itu juga adalah bagian dari kehidupan yang Ilahi itu. Sehingga kita manusia bisa mengenali bahwa Yesus itu adalah Tuhan (Allha) yang mewahyukan diri sendiri. Kita sendiri sebagai manusia tidak bisa mengenalNya. Roh Kudus itulah yang dicurahkan ke dalam hati kita . Kasih yang sama yang juga kemudian juga bisa mengenali keilahian Yesus Kristus itu. Jika tidak demikian maka kiranya kita dengan Roh itu tidak bisa mengenali kehadiran Allah dalam diri PutraNya Tuhan Yesus Kristus. Dalam Roma 5:5 dikatakan:
5:5 | Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. |
Jadi Roh Kudus dikaruniakan kepada kita dan berkat Roh Kudus itulah kita mengenali Yesus sebagai Tuhan, sebagai Allah. Karena itu, kiranya yang dicurahkan itu Roh Kudus itu juga adalah seperti Tuhan sendiri juga adalah Ilahi.
Satu teks lagi yang juga tentu terkenal berkaitan dengan Roh Kudus untuk menunjukkan keilhianNya adalah Yoh 15: 26:
15:26 | Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar berasal dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. |
Roh Kudus itu keluar, berasal dari Bapa. Jadi Roh Kudus itu bagian dari Yang Ilahi.
I Kor 2: 11:
2:11 | Siapa gerangan di antara manusia yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri manusia selain roh manusia sendiri yang ada di dalam dia? Demikian pulalah tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah. |
Roh Allah yang mengenali Allah itu sendiri.
Itulah tahap ketiga, memberi pendasaran dalam Kitab Suci.
Kita bisa tunjukkan dalam sejarah keselamatan, dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, ada struktur Tritunggal , artinya ada tokoh Bapa, ada tokoh Putra dan ada tokoh Roh Kudus.
Yang kedua, struktur itu dirumuskan secara eksplisit dalam sejumlah teks, tentang Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Kita juga sudah menunjukkan bahwa tiga tokoh itu, Bapa, Putra dan Roh Kudus, masing-masing adalah Ilahi, bukan ciptaan.
Masih ada satu tahap lagi yang perlu ditunjukkan dalam Kitab Suci, untuk sekali lagi memastikan bahwa ini bukan kepercayaan kepada tiga Allah yang berbeda . Jadi perlu ditunjukkan bahwa Allah Bapa, Putra dan Roh Kudus itu esa (satu). Itu ada banyak teks juga dalam Kitab Suci. Contoh. ketika digoda setan di padang gurun, Yesus menjawab: "Ada tertulis, engkau harus menyembah Tuhan Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti (Luk 4:8).
Atau juga yang lebih jelas lagi, ketika menjawab pertanyaan tentang Perintang yang paling utama, Yesus mengacu kepada shema Israel , Mrk 12:29,:
12:29 | Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. |
Lalu Ahli Taurat merespons dalam Mrk 12: 32
12:32 | Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. |
Bukan hanya Injil, dalam sejumlah surat Rasul Paulus juga dengan sangat jelas dijelaskan perihal kesesaan Allah itu seperti dalam Rm 3: 29- 30
3:29 | Atau adakah Allah hanya Allah orang Yahudi saja? Bukankah Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain? Ya, benar. Ia juga adalah Allah bangsa-bangsa lain! | |
3:30 | Artinya, kalau ada satu Allah, yang akan membenarkan baik orang-orang bersunat karena iman, maupun orang-orang tak bersunat juga karena iman. |
Atau 1 Kor 12: 6
12:6 | Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang. |
Satu Allah dan Bapa dari semua , Allah ynng di atas semua dan oleh semua dan dalam semua . Efesus 4: 6.
4:6 | satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. |
Jadi, gambaran tentang Allah tadi sekarang ditegaskan dalam Kitab Suci adalah Allah yang Esa, Bapa, Putra dan Roh Kudus tapi juga esa.
Penting untuk menegaskan bahwa tiga pribadi itu sama sekali tidak terpisah melainkan memiliki erat satu sama lain. Ruh Kudus, Firman, kedua-duanya berasal dari diri Allah yang esa. Yoh 8: 42:
8:42 | Kata Yesus kepada mereka: "Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku. |
Catatan dari saya : Hubungan Yesus dengan Roh Kudu, lihat Luk 4: 18:
4:18 | "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku | |
4:19 | untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." |
ayat Yoh 4: 18 berbisara tentang Allah Anak (Putra, Jesus.)
Tentang Roh Kudus, mirip juga, Yohanes 15:26
15:26 | Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. NB: Yesus mengatakan bahwa diriNya adalah Kebenaran. Lalu Roh Kudus dikenal sebagai Roh Kebenaran Yesus sebagai kebenaran bisa dilihat dalam Yoh 14: 6: uhan Yesus berkata: "Akulah jalan, kebenaran, dan hidup: tidak ada manusia yang datang kepada Bapa, tanpa melalui Aku" Perihal RK sebagai Roh Kebenaran bisa disimak dalam (14:16 Aku akan minta kepada Bapa 1 , dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong 2 s yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 14:17 yaitu Roh Kebenaran 3 |
Berasal dari Bapa, datang dari Bapa dan keluar dari Bapa . Maka Roh itu sama-sama memiliki hidup seperti Firman , maka hidup yang dimiliki oleh Roh Kudus, dan hidup yang dimiliki oleh Firman adalah hidup yang sama dengan Bapa. Jadi jelaslah dalam Allah itu hanya ada satu kehidupan saja.
Maka kalau kita mengatakan bahwa Allah Tritunggal itu esa, yang dimaksud esa (satu) di sini bukanlah keesaan dari sesuatu yang mati melainkan dari suatu kehidupan, antara Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Satu aspek lain lagi yang perlu ditunjukkan untuk menegaskan bahwa Allah Tritunggal seperti diuraikan di atas bukan tiga Allah berbeda yang terpisah satu sama lain. Jadi bukan Tri teisme, adalah ini. Kita dapat mengatakan bahwa paham Kristiani tentang Allah Tritunggal itu , Bapa, Firman dan Roh Kudus itu, bukan menyembah tiga Allah yang mandiri , terpisah satu sama lain, tetapi ketiganya, itu adalah satu karena Allah memiliki kuasa, kehendak yang sama. Jadi ketiganya tidak memiliki kuasa yang mandiri dan berbeda satu sama lain. Buktinya tentang Firman, Yohanes 5:19:
5:19 | Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. |
Jadi bukan dua kuasa yang berbeda.
Roh Kudus , sama juga dikatakan
I Kor 12: 3:
12:3 | Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus. |
atau lebih jelas lagi Yoh 15: 26
15:26 | Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. |
Yoh 16: 13- 14:
16:13 | Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. | |
16:14 | Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. |
Jadi tidak ada pertentangan satu sama lain.
Itulah pendasaran dari Kitab Suci berkaitan dengan Iman akan Allah Tritunggal.
Struktur Allah Tritunggal dirumuskan secara eksplist tiga-tiganya Ilahi sekaligus satu.
Sebelum sampai pada dogma atau rumusan ajaran resmi , faktor penting lain yang perlu dilihat adalah KEHIDUPAN JEMAAT SENDIRI (PRAKSIS HIDUP JEMAAT) . Sebelum dirumuskan secara eksplisit dalam konsili-konsili, ternyata umat sudah berdoa kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus.
Paling kelihatan dalam prakrek-praktek Pembaptisan dan dalam Perayaan Ekaristi. Dalam Sakramen Pembaptisan ada kata-kata Pembaptisan dalam formulasi Trinitas: "Aku membaptis Engkau dalam nama Bapa, Putra dan Roh Kudus," Demikian juga, doa-doa dalam Sakramen Ekaristi menyatakan Trinitas juga. Ternyata dalam hidup sehari-hari umat , sebelum ada rumusan-rumusan resmi dalam Konsili, umat sudah berdoa kepada Bapa, Putra dan Roh Kudus. Itu juga menjadi dasar untuk sampai pada perumusan iman.
Kita sudah membicarakan 2 faktor, yakni PERTAMA: KITAB SUCI, KEDUA: PRAKSIS KEHIDUPAN UMAT dan KETIGA adalah: DISKUSI - DISKUSI PARA TEOLOG
FAKTOR KETIGA: DISKUSI - DISKUSI PARA TEOLOG
Ini juga memainkan peranan yang penting untuk sampai pada rumusan yang resmi dalam Konsili-Konsili . Ada banyak Teolog yang membicarakan hal ini, kita tidak bisa membahas semuanya, kita hanya beberapa, yakni Tertulianus, Origenes, Arius, Atanasius, lalu tiga Bapa Kapadokia, yaitu Basilius Agung, Gregorius dari Nissa, Gregirius dari Nazianse, dll. Para teolog ini berusaha merefleksikan , membaca Kitab Suci dan mencari bagaimana merumuskan . Banyak motif, banyak maksud tetapi ada dua yang paling penting, semua berusaha menghindari tuduhan bahwa kita percaya pada tiga Allah yang berbeda-beda. Semua berusaha meneralkan bahwa ketiga figur itu adalah satu. Bapa, Putra dan Roh Kudus itu berkaitan erat satu sama lain. Itu motif penting yang mereka coba cari .... Bapa, Putra dan Roh Kudus adalah satu.
(Note: saya mencatat samapai di atas CC, agak dekat dengan bintang segi 6 , sudah mendekat icon ke icon miniplayer pada video youtube link di atas).
NB: Mulai mencatat tuturan dalam video ini pada 15 November 2022. Sudah cukup panjang mentransliterasi (?) tetapi lupa disimpan, lalu pencet salah satu tombol, ternyata itu keluar. Semua apa yang ditulis /diketik hilang. Menyesal. Padahal sudah banyak yang dicatat. Begitu dibuka lagi ternyata tak berbekas apa yang ditulis hari ini. Menyesal bukan kepalang. Tapi berusaha untuk tetap tabah., mulai baru lagi. Saya melanjutkan pengetikan ceramah ini pada 16 November 2022., sekitar pkl 17 - 19.25 pm. Lalu pada 17 Nov. 2022, 22 - 11- 2022, 28 -11- 2022, 1, 19 , 20 , 21, 22, 26 , 27, 28, 29 Des. 2022, 10 Januari 2023, 24, 25, 26 Januari 2023, 9 Agustus 2023.
Penting untuk menyimpan apa yang ditulis, jangan tunggu banyak baru disimpan, biar bisa tersimpan bila ada masalah.
*****
EMNG TUHAN ITU ADA TIGA? Bareng RD Aloysius Wahyu Endro Suseno - Rumah NoNy Podcast Ujung Jurang #44
https://www.youtube.com/watch?v=ii5PkJXhNc0
Trinitas (Tritunggal)
Bapa - Putra - Roh Kudus
Bagaimana mengimani Allah Tritunggal kalau kita tidak paham konsepnya?
Bagaimana menjelaskan dan mewartakan Allah Tritunggal itu kepada orang lain?
Kita membicarakan Allah. Kalau berbicara soal Allah pasti tidak bisa selengkap mungkin.
Kalau kita menekuni Allah Trinitas, apakah nanti kita akan menkadi pakar Allah, ahlinya Allah, menguasai Allah?
Maka tentu Allah tidak bisa dipahami sedetail-detailnya oleh pikiran manusia. Karena Allah yang tak terhingga (terbatas) tidak mungkin dipahami oleh otak manusia yang terhingga (terbatas).
Kita bisa memahami Allah sejauh Allah memperkenalkan diri kepada kita.
Memang paham Allah Tritunggal ini rumit.
Ajaran tentang Trinitas ini muncul sejak zaman Yesus.
JPS, 8 November 2022.
Eksistensi (keberadaan) Allah Trinitas ini sudah ada sejak awal.
Allah orang Kristen (Katolik) hanya satu (1), sebagaimana yang dinyatakan dalam Kitab Ulangan.
Ulangan 6:4
Merpati adalah simbol Roh Kudus yang diilhami oleh baptisan Yesus. Merpati telah digunakan di antara banyak denominasi Kristen sebagai simbol Roh Kudus serta simbol umum untuk perdamaian, kemurnian, dan awal yang baru.
Sebelum pembaptisan Yesus, burung merpati terlihat secara sporadis di seluruh Perjanjian Lama. Setiap referensi untuk merpati dalam Kitab Suci memiliki makna simbolis bahkan saat itu dan pada akhirnya akan digenapi dalam konteks yang lebih besar dari kehidupan dan pelayanan Yesus, dimulai dengan baptisan-Nya dan berlanjut melalui pergerakan Roh Kudus, yang hidup hingga hari ini.
Merpati Saat Banjir Air Bah
Pada hari-hari terakhir banjir besar yang menutupi permukaan bumi, tertulis bahwa Nuh mengirim seekor merpati untuk mencari tanah kering (Kejadian 8:8-9). Pada beberapa kesempatan, merpati kembali ke bahtera, menandakan bahwa air belum surut. Akhirnya, dalam penerbangan terpisah, merpati kembali ke bahtera dengan “daun zaitun yang baru dipetik” (Kejadian 8:11) dan kemudian, setelah tujuh hari, tidak sama sekali (Kejadian 8:12). Saat itulah Nuh mengetahui bahwa air telah surut dari bumi, dan bahtera akan segera berhenti seperti di tanah kering. Sejak saat itu, merpati dianggap sebagai pertanda perdamaian dan simbol harapan dan kehidupan baru.

Bagian kedua dari simbolisme yang pada akhirnya akan menemukan pemenuhan dalam kehidupan Yesus dapat dilihat dalam sistem pengorbanan hukum Musa, di mana merpati dan tekukur adalah satu-satunya burung yang dapat dipersembahkan sebagai korban yang dapat diterima karena kemurnian yang dirasakan. (Kejadian 15:9, Imamat 12:6, Lukas 2:24)
Perlu juga disebutkan bahwa burung dara dan tekukur sering dibeli dan digunakan oleh mereka yang tidak mampu membeli salah satu persembahan yang lebih mahal, seperti anak domba yang tidak bernoda. Bahkan kemudian, Tuhan telah membuat ketentuan bagi setiap orang, terlepas dari kekayaan atau status mereka, untuk membawa persembahan terbaik mereka di hadapan Tuhan (Imamat 5:7).
Mengetahui hati Allah dalam hal ini membantu menjelaskan mengapa Yesus kemudian menjadi sangat marah oleh para penukar uang di bait suci (Matius 21:12-13, Markus 11:15-18, Lukas 19:45-48, Yohanes 2:13- 21). Sebelum pembersihan bait suci-Nya, para pedagang dan penukar uang telah mengambil keuntungan dari orang miskin dan mengenakan biaya yang berlebihan untuk upacara pengorbanan. Dalam melakukannya, ada yang mempersulit pengikut Tuhan untuk membeli korban dan datang ke hadapan Tuhan (Matius 21:12). Ini adalah sesuatu yang tidak akan ditoleransi oleh Yesus!

Merpati sebagai Simbol Kesucian
Penulis Perjanjian Lama juga memanfaatkan merpati secara puitis sebagai simbol kemurnian, kelembutan, dan anugerah.
“Lihatlah, cantik engkau, manisku, sungguh cantik engkau, bagaikan merpati matamu.” (Kidung Agung 1:15).
“Maukah kamu berbaring di antara kandang-kandang? Sayap-sayap merpati bersalut dengan perak, bulu kepaknya dengan emas berkilau-kilauan.” (Mazmur 68:13).
Pikirku: ”Sekiranya aku diberi sayap seperti merpati, aku akan terbang dan mencari tempat yang tenang,” (Mazmur 55:6).
Pentingnya Merpati sebagai Simbol
Mempertimbangkan ketiga contoh ini, orang-orang Yahudi akan mengetahui dan memahami simbolisme merpati dari cerita dan ajaran Perjanjian Lama. Karena Roh turun ke atas Yesus dalam bentuk burung merpati pada saat pembaptisan-Nya adalah tampilan publik keilahian Kristus, konfirmasi urapan-Nya, dan hubungan antara pelayanan-Nya dan simbol merpati sebelumnya (Matius 3:16, Markus 1 :10, Lukas 3:22, Yohanes 1:32).

Selanjutnya, dalam Injil Matius, Markus, dan Lukas, tertulis bahwa segera setelah Yesus keluar dari air dan turunnya Roh Kudus, suara Allah Bapa datang dari surga berkata, “Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.”” (Lukas 3:22).
Yesus akan menggenapi banyak simbolisme merpati di awal Kitab Suci. Dia adalah:
- Raja Damai (Yesaya 9:6).
- Janji hidup baru (2 Korintus 5:17).
- Korban yang murni dan sempurna untuk dosa (Ibrani 10:14-24).
- Jalan bagi semua orang untuk datang ke hadapan Allah (Efesus 1:17, 2:18; Ibrani 10:19-22).
Dalam Injil Yohanes, Yohanes Pembaptis memproklamirkan kedatangan Mesias. “Dan aku pun tidak mengenal-Nya, tetapi Dia, yang mengutus aku untuk membaptis dengan air, telah berfirman kepadaku: Jikalau engkau melihat Roh itu turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dialah itu yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya dan memberi kesaksian: Ia inilah Anak Allah.”” (Yohanes 1:33-34).
Dengan kedatangan Roh Kudus, yang telah dijanjikan dan dinubuatkan dalam kitab Yoel, para pengikut Kristus juga akan memiliki akses ke payung rohani yang sama yang telah turun ke atas Yesus pada saat pembaptisan-Nya dan bergerak melalui Dia sepanjang pelayanan-Nya di bumi. Seperti yang ditulis Yoel, ”Kemudian dari pada itu akan terjadi,
bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu.” (Yoel 2:28-29).

Roh Kudus turun ke atas Yesus adalah penggenapan simbolis dari nubuatan Perjanjian Lama dan kata pengantar untuk Hari Pentakosta, di mana Roh Kudus akan turun ke atas para rasul dan memberdayakan mereka dengan karunia-karunia Roh (Kisah Para Rasul 2), yang dijanjikan oleh Yesus di Kenaikan-Nya (Yohanes 14:15-17).
Hari ini, merpati melambangkan Roh Kudus, penggenapan Kitab Suci melalui kehidupan dan pelayanan Yesus, dan damai sejahtera, kuasa, kemurnian, dan pendamaian dosa yang datang dalam hubungan dengan Allah.
(https://transformasi.com/2022/06/02/mengapa-merpati-sering-menjadi-simbol-roh-kudus/#:~:text=Karena%20Roh%20turun%20ke%20atas,%2C%20Yohanes%201%3A32).
Sumber : Joel Ryan – www.christianity.com
Mengapa Roh Kudus Digambarkan Seperti Api?
Roh Kudus adalah agen utama dalam pengudusan umat Allah. Hari ini, Tuhan menggunakan Roh Kudus untuk menumbuhkan umat Allah dalam kasih karunia Allah untuk memurnikan dan menyucikan mereka dari dosa yang berdiam di dalam dirinya.
Alkitab menggambarkan Tuhan Allah sebagai “api yang menghanguskan” (Ibrani 12:29) itulah sebabnya Kitab Suci sering menggunakannya sebagai simbol kehadiran Tuhan. Berikut ini adalah contoh-contoh alkitabiah tentang api sebagai simbol kehadiran Tuhan:
- Semak yang menyala (Keluaran 3:2).
- Kemuliaan Shekinah (Keluaran 14:19; Bilangan 9:15-16).
- Penglihatan Yehezkiel (Yehezkiel 1:4).
- Api adalah alat penghakiman Allah (Bilangan 11:1; 1 Raja-raja 1:10).
- Api adalah tanda kekuasaan-Nya (Hakim 13:20; 1 Raja-raja 18:38).
Api juga penting untuk pengorbanan Perjanjian Lama karena alasan berikut:
- Api di atas mezbah korban bakaran adalah pemberian ilahi dari Tuhan sendiri yang dinyalakan oleh diri-Nya sendiri (Imamat 9:24).
- Tuhan menugaskan para imam untuk menjaga api-Nya tetap menyala (Imamat 6:13).
- Api dari sumber lain selain yang ditunjuk oleh Tuhan tidak dapat diterima (Imamat 10:1-2).
Perjanjian Baru dan Altar
Perjanjian Baru menggambarkan altar sebagai gambaran komitmen Kristen kepada Tuhan Yesus. Orang Kristen dipanggil untuk mempersembahkan tubuh mereka sebagai “persembahan yang hidup” (Roma 12:1) karena mereka didiami dan diberdayakan oleh Roh Kudus.

Api adalah Gambaran yang Menakjubkan dari Pekerjaan Roh Kudus
Api memberikan gambaran yang bermanfaat tentang pekerjaan Roh Kudus sebagai api dalam tiga cara kritis saat Dia membawa hadirat Tuhan, sengsara Tuhan, dan kemurnian Tuhan bagi orang Kristen.
1. Roh Kudus dan Hadirat Tuhan. Roh Kudus adalah hadirat Allah saat Dia berdiam di dalam hati semua orang Kristen (Roma 8:9). Dalam Perjanjian Lama, Tuhan menunjukkan kehadiran-Nya kepada orang Israel dengan mengisi Kemah Suci dengan api (Bilangan 9:14-15).
Kehadiran api di bait suci memberikan terang dan bimbingan (Bilangan 9:14-15). Dalam Perjanjian Baru, Roh Kudus membimbing dan menghibur umat Allah yang tinggal di dalamnya sebagai tabernakel dan “bait Allah yang hidup” (2 Korintus 5:1; 2 Korintus 6:16).
2. Roh Kudus Menciptakan Gairah bagi Tuhan dalam Hati Umat-Nya. Di jalan menuju Emaus, Tuhan Yesus yang telah bangkit berbicara dengan dua murid yang menggambarkan hati mereka “berkobar-kobar” (Lukas 24:32). Setelah para rasul menerima Roh Kudus pada hari Pentakosta, mereka memiliki kerinduan akan Tuhan yang berlangsung seumur hidup dan memaksa mereka untuk berbicara Firman dengan berani (Kisah Para Rasul 4:31).
Hal yang sama berlaku hari ini bagi orang Kristen yang telah dipindahkan dari kerajaan kegelapan ke Kerajaan Tuhan Yesus (Kolose 1:13). Orang Kristen didiami dan diberdayakan oleh Roh Kudus untuk melakukan pekerjaan penginjil dengan mewartakan kabar baik (2 Timotius 4:5) dan untuk memuridkan – menjadikan murid (Matius 28:16-20).
3. Roh Kudus Menghasilkan Kemurnian dalam Umat Allah. Salah satu tujuan utama Roh Kudus adalah untuk menghasilkan kemurnian dalam orang Kristen, dan Gereja, karena tujuan Allah adalah untuk menyucikan mereka (Titus 2:14). Roh Kudus adalah agen utama dalam pengudusan umat Allah.

Seorang tukang perak akan menggunakan api untuk membersihkan kotoran dari logam mulia. Hari ini Tuhan menggunakan Roh Kudus untuk mengatasi dosa yang berdiam dalam diri orang Kristen dan untuk menumbuhkan umat Allah dalam kasih karunia Allah untuk memurnikan dan menyucikan mereka dari dosa yang berdiam di dalamnya (Mazmur 66:10; 2 Petrus 3:18).
Pekerjaan Pemurnian Roh Kudus dan Kehidupan Kristen
Pekerjaan pemurnian Roh Kudus dimulai pada saat keselamatan bagi orang Kristen. Roh Kudus bekerja atas umat Allah di saat-saat sulit mereka yang dijanjikan Tuhan untuk digunakan untuk tujuan-Nya yang baik (Yesaya 43:1-7).
Ketika orang Kristen menghadapi pencobaan, mereka memiliki kesempatan untuk menunjukkan realitas iman dan keyakinan mereka kepada Tuhan. Berhati-hatilah hari ini jika itu Anda, teman Kristen yang terkasih, dan pertimbangkan sekarang bahwa Tuhan sedang memurnikan Anda dan menumbuhkan Anda dalam kasih karunia melalui musim kehidupan ini.

Orang Kristen yang terkasih, Anda telah ditandatangani dan dimeteraikan dalam darah Yesus Kristus. Artinya, Anda sudah didiami oleh Roh Kudus dan dibaptis oleh Roh Kudus sebagai orang Kristen. Anda telah diberdayakan untuk pelayanan melalui Roh Kudus.
Jika Anda tahu hari ini apa karunia rohani Anda, maka Anda bertanggung jawab untuk menggunakannya demi kebaikan orang lain dan masyarakat kita. Jika Anda tidak tahu apa itu, Anda bertanggung jawab untuk menemukan karunia itu dengan berbicara dengan pendeta dan penatua gereja lokal Anda, dan teman-teman Kristen yang matang yang dapat membantu Anda membedakan dan mengidentifikasi karunia.
Dimanapun Anda berada hari ini dalam perjalanan dengan Tuhan, orang Kristen yang terkasih, Tuhan sedang bekerja di dalam Anda. Tujuan-Nya bukan untuk mencelakai Anda tetapi untuk menyesuaikan Anda dengan gambar Tuhan Yesus (Roma 8:28-30). Camkan dengan janji-janji Firman-Nya (Ibrani 13:5) yang adalah untuk kebaikan Anda dan temukan puncaknya di dalam Yesus Kristus (2 Korintus 1:20).
Jadi bersemangatlah hari ini, Anda mungkin tidak tahu karunia atau bakat atau bahkan kemampuan Anda, tetapi Tuhan dapat Anda gunakan dalam kehidupan orang lain jika Anda tumbuh dalam kasih karunia, karakter yang saleh, dan bertujuan untuk setia kepada Dia dan Firman-Nya.
Sumber : Dave Jenkins – www.christianity.com
Kristen Menyembah Tiga Tuhan? | Katekese Allah Tritunggal (Trinitas) - Rm Bayu
https://www.youtube.com/watch?v=6Fmh3e09RLc
Dasar biblis ajaran Trinitas: Kej 1: 1-3.
Kej 1: 1 : Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi Bumi belum berbentuk dan kosong.
Kej 1: 2 : Roh Allah melayang -layang di atas permukaan air.
Kej 1:3: Lalu berfirmanlah Allah: "Jadilah terang, maka terang itu jadi,"
Dalam ayat ini ada Allah, Roh Allah dan Firman Allah.
Dalam Yoh 1: 14: Firman telah menjadi manusia dan tinggal di antara kita. Firman yang telah menjadi manusia itu adalah Yesus.
Maka Kej 1:1-3 merupakan salah satu petunjuk yang mendasari doktrin Tritunggal.
JPS, 16 Januari 2024.
NB: Belum selesai menengarkan video ini.