Kamis, 10 Oktober 2024

ALLAH TERITUNGGAL MENURUT PENJELASAN PENDETA DR. EZRA SORU

ALLAH TERITUNGGAL  MENURUT  PENJELASAN  PENDETA DR. EZRA SORU


ALLAH MELAMPAUAI AKAL BUDI


https://youtube.com/shorts/yQtSEWv71GU?si=4PpbfRVKw-LX20Dw



Pendeta  Dr. Ezra Soru  dalam suatu ksempatan bahwa  dalam suatu debat Kristen dengan Islama, ada orang yang berakata: "Coba jelaskan Allah Tritunggal. kepada saya, Kalau saya mengerti saya akan masuk Kristen. 

Menurut pendeta Dr. Ezra Soru,  Allah melampaui  akal manusia.  Allah yang sungguh sungguh itu Allah yang  sulit dipahami karena melampaui akal. 

Kalau Allah  bisa dipahami, itu berarti Allah sudah berada dalam genggaman manusia, Otak manusia  lebih besar dari Allah. 

Filsuf Inggris, John Lock   mengatakan , pengetahahuan manusia ada 3, yalmi

  1. Rasional
  2. Kontra rasional
  3. Suprarasional
NB: Apakah pandangan  Pa Pendeta Soru   tentang Lock ini  ini benar? Saya  agak ragu

Catatan, berdasrkan penelusuran saya di Internet. 

Apa saja tiga tingkat pengetahuan menurut Locke?
Locke menjabarkan pengetahuan intuitif, demonstratif, dan sensitif sebagai “tiga tingkatan pengetahuan” (4.2.14).







Finally, knowledge of real existence is knowledge that an object exists (4.1.7 and 4.11.1). Knowledge of existence includes knowledge of the existence of the self, of God, and of material objects.

Locke also divides knowledge by how we know things (4.2.14):

    1. intuitive knowledge
    2. demonstrative knowledge
    3. sensitive knowledge

Intuitive knowledge comes from an immediate a priori perception of a necessary connection (4.2.1). Demonstrative knowledge is based on a demonstration, which is the perception of an a priori connection that is perceived by going through multiple steps (4.2.2). For example, the intuitions that “A is B” and “B is C” can be combined into a demonstration to prove that “A is C.” Finally, the sensation of objects provides “sensitive” knowledge (or knowledge from sensation) that those objects exist and have certain properties (4.2.14).

Pengetahuan intuitif berasal dari persepsi apriori langsung tentang hubungan yang diperlukan (4.2.1). Pengetahuan demonstratif didasarkan pada demonstrasi, yaitu persepsi hubungan apriori yang dirasakan melalui beberapa langkah (4.2.2). Misalnya, intuisi bahwa “A adalah B” dan “B adalah C” dapat digabungkan menjadi sebuah demonstrasi untuk membuktikan bahwa “A adalah C.” Terakhir, sensasi terhadap objek memberikan pengetahuan “sensitif” (atau pengetahuan dari sensasi) bahwa objek tersebut ada dan memiliki sifat tertentu (4.2.14).


https://iep.utm.edu/locke-ep/#SH2a


JPS, 10  Oktober 2024. 



________

YESUS SEBAGAI ANAK ALLAH
https://youtube.com/shorts/_bHjZIjQyyI?si=bHx4Tey6m05CQKEU


Dalam link ini Pendeta Dr. Ezra Soru mengisahkan pengalamannya saat debat  Islam  vs Kristen. Berikut penuturannya 

Jesus, anak Allah, justru dengan itu  ia membuktikan bahwa Ia bukan Allah. 

Saya pernah  debat  dengan  seorang  mualaf.   Dia katakan begini. "Dalam Alkitab dikatakan  bahwa , Yesus adalah  Anak Allah.  Betul? 

Catatan saya (FJ), Dalam Alkitab, ada beberapa teks  KS  yang   mengungkapkan  kebangkitan Yesus, yakni:

“Yesus inilah yang dibangkitkan Allah, dan tentang hal itu kami semua adalah saksi” adalah ayat Alkitab dari Kisah Para Rasul 2:32. 
Beberapa ayat Alkitab lainnya yang berkaitan dengan kebangkitan Yesus adalah:
  • Kisah Para Rasul 3:15: “Demikianlah Ia, Pemimpin kepada hidup, telah kamu bunuh, tetapi Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati; dan tentang hal itu kami adalah saksi”.
 Note (FJ), di sini, tampak bahwa Yesus pasif (diangkitkan), Allah yang aktif (membangkitkan). 

Tetapi  ada juga teks lain yang menunjukan bahwa  Yesus juga aktif, seperti 1 Tes  4: 13 - 14. 

Kedatangan Tuhan
4:13 Selanjutnya kami tidak mau, saudara-saudara, bahwa kamu tidak mengetahui r  tentang mereka yang meninggal 1 , s  supaya kamu jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. t  4:14 2 Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan telah bangkit, u  maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Yesus v  akan dikumpulkan Allah bersama-sama dengan Dia.




Kalau begitu  sekarang saya tanya kepada anda,
Anak Presiden, presiden atau bukan? Mereka menjawab : " Bukan!"
Anak Gubernur, gubernur n atau bukan? Mereka menjawab : " Bukan!"
Anak Wali kota, walikota  atau bukan? Mereka menjawab : " Bukan!"
Anak Bupati, Bupati atau bukan? Mereka menjawab : " Bukan!"
Anak Camat, Camat  atau bukan? Mereka menjawab : " Bukan!"
Anak Lurah , Lurah   atau bukan? Mereka menjawab : " Bukan!"

Kalau ikut cara pikir logis (logika) di atas, 

Anak Allah, Allah atau bukan? Mereka menjawab : " Bukan!". Allahu akbar, Allahu akbar......

 Ini menurut Islam, Yesus itu Anak Allah. Karena  Ia adalah Anak  Allah  maka  Ia  bukan Allah. 


Catatan saya (FJ), 

Dalam penalaran di atas,  mualaf itu menggunakan Logika Induktif. Dalam penalaran Induktif,   ada 2 ciri yakni, 
  • Jika premis benar, kesimpulan mungkin benar, tetapi tak pasti benar.
  • Kesimpulan memuat informasi yang tak ada, bahkan secara implisit, dalam premis.
(https://www.bola.com/ragam/read/5195152/arti-logika-beserta-dasar-macam-dan-fungsinya?page=4)


cara  bernalar di atas  tidak seratus persen benar, karena dalam beberapa kasus misalnya, 

Ada yang tidak sesuai dengan cara nalar alamiah  itu, misalnya, dalam  soal Presiden dan  anak presiden. 
Dalam sejarah dunia,  ada kenyataan  bahwa ada anak presiden yang sekaligus  Presiden,  misalnya, 
 Megawati, dia anak presiden  (yakni Soekarno, presiden pertama RI)  sekaligus  dia  juga pernah menjadi presiden RI .  Contoh lain,  Ferdinan Marcos Jr (Bongbong Marcos) adalah anak presiden Marcos, sekaligus dia Presiden Philipina. 


Selain Anak Presiden, juga, Anak Wali kota.
Dalam sejarah Dunia, terlebih  Sejarah Indonesia, 

Anak Wali kota, sekaligus  menjadi wali kota,  yakni  Gibran Raka Buming,  Gibran itu  anak wali kota Solo, yakni  Joko Widodo, kemudian    dia menjadi  wali kota Solo. 






Lalu  tiba  giliran saya. Saya  maju, lalu mengajukan pertanyaan:

Anak monyet, monyet atau bukan?  Mereka  diam. Ketika mereka diam, saya katakan, jawab!. 
Anak macan, macan atau bukan? 
Anak setan, setan atau bukan? 

Saya tanya  kalian ini, 
Kamu anak manusia atau manusia?  Mereka menjawab, anak manusia, tetapi manusia juga bukan?

Kalau kita adalah  anak manusia  sekaligus manusia, 
Maka logis kalau  Yesus itu Anak Allah sekaligus Allah. 


Yesus anak Allah, tetapi beberapa orang  berkeberatan dengan mengatakan bahwa justru  karena itu membuktikan bahwa  Yesus itu  bukan Allah. 


Lebih lanjut,  pendeta Erza mengatakab bahwa  kebangkitan Yesus  merupakan karya Allah Tritungal, Bapa, Putra dan Roh Kudus. 

"Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali" adalah perkataan Yesus yang tercantum dalam Alkitab, Yohanes 2:19. Perkataan ini dimaksudkan sebagai lambang bahwa Yesus akan dihukum mati di kayu salib dan dibangkitkan pada hari ketiga. 
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut:
  • Yesus tidak menyebabkan keruntuhan Bait Allah, melainkan para penuduh-Nya. 
  • Bait Allah yang dimaksudkan Yesus adalah tubuh-Nya sendiri. 
  • Setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, murid-murid-Nya teringat bahwa Yesus telah mengatakan hal tersebut dan percaya akan Kitab Suci. 
  • Bait Allah adalah rumah tempat Allah tinggal di tengah-tengah bangsa Israel. Bait Allah menjadi tempat segala kultus dan praktek keagamaan disentralisasikan

JPS, 19 -  20 November 2024. 







Tidak ada komentar:

Posting Komentar