News / Regional
Lima Rohaniawan Pimpin Doa Bersama Keluarga Penumpang Pesawat QZ8501
Senin, 29 Desember 2014 | 12:23 WIB
http://regional.kompas.com/read/2014/12/29/12234141/Lima.Rohaniawan.Pimpin.Doa.Bersama.Keluarga.Penumpang.Pesawat.QZ8501?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=bisniskeuangan
http://regional.kompas.com/read/2014/12/29/12234141/Lima.Rohaniawan.Pimpin.Doa.Bersama.Keluarga.Penumpang.Pesawat.QZ8501?utm_campaign=related_left&utm_medium=bp&utm_source=bisniskeuangan
Lima rohaniawan dari lima agama didatangkan khusus untuk memberikan siraman rohani dan memimpin doa.
Humas PT Angkasa Pura I, Andreas Yustian, mengatakan siraman rohani dan doa bersama itu agar para keluarga dan kerabat penumpang diberi kekuatan batin menerima apapun hasil usaha dalam pencarian pesawat. "Ini juga merupakan upaya kami menemukan pesawat," kata Andreas.
Angkasa Pura sengaja mendatangkan lima rohaniawan dari masing-masing agama yakni Islam, Budha, Hindu, Kristen, dan Katolik. Pantauan Kompas.com, di ruang posko krisis center yang tertutup bagi wartawan itu, keluarga dan kerabat terlihat sangat khusyuk mengikuti jalannya doa bersama.
Sebagian mereka terlihat menangis sesenggukan dan meneteskan air mata. Mereka setia menunggu kabar upaya pencarian yang pagi ini kembali dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI AU, dan TNI AL.
Pesawat AirAsia QZ8501 jurusan Surabaya-Singapura hilang kontak pada Minggu (28/12/2014) pagi. Pesawat buatan 2008 itu berisi 155 penumpang, 137 penumpang dewasa, 17 anak, dan seorang bayi.
Dari jumlah penumpang itu, 149 merupakan WNI, seorang warga Inggris, tiga warga Korea Selatan, seorang warga Malaysia, dan seorang lagi warga Singapura.
Pesawat juga mengangkut tujuh kru, enam WNI, dan satu lagi warga Prancis. Pesawat yang terbang dari Surabaya tersebut mengalami hilang kontak di Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Pesawat seharusnya sudah mendarat di Singapura sekitar pukul 08.30 waktu setempat.
Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
Penulis | : Kontributor Surabaya, Achmad Faizal |
Editor | : Desy Afrianti |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar