KISAH SEPASANG SUAMI -ISTRI MISIOANRIS SWEDIA DI PEDALAMAN AFRIKA
https://youtube.com/shorts/kZPdh9kLmQg?si=XP1dbCrZiNL2DTRl
DAVID FLOOD dan istrinya tahun 1921 meninggalkan negara mereka lalu bermisi ke pedalaman Africa. Tapi ketika sampai di sana, orang menolak mereka . Mereka diusir karena dianggap pembawa kutuk. Hanya ada seorang anak kecil - penjual telur - yang mau mendengarkan mereka. Istri David meyakinkan David agar melayani anak itu dengan baik. Dalam perjalanan waktu, istri David bersalin. Tapi kemudian anaknya anaknya sakit dan meninggal 17 hari kemudian. David patah hati. Dia kemudian pulang ke Swedia. Dia sangat kecewa dan marah kepada Tuhan. "Jangan seorangpun membicarakan Tuhan kepada saya," katanya. Setelah lama kemudian, daerah di Afrika itu menjadi daerah penyembah Yesus karena ada pendeta lokal mengabarkan Injil di sana, bahkan sampai kepala sukupun menganut Kristen di sana. Siapakah yang mewartakan Yesus di daerah itu. Ternyata setelah ditelusuri ternyata pendeeta yang dulunya adalah anak penjual telur yang dilayani oleh David dan istrinya. Mendengar kisah itu , David Flood yang masih merasakan kepahitan kepada Tuhan karena pengalamannya di Africa itu, kepahitan itu diganti dengan kebahagiaiannya. "Benih yang ia tanam denga air mata bersama istrinya kini benih itu telah tumbuh dan membawa buah -buah kebagiaan , banyak oarang yang menyembah dan menerima Yesus. : Sekali ikut Yesus, tetap ikut Yesus. "Orang yang menabur dengan air mata akan menuai dengan sorak sorai," (Mzm 126: 5- 6).
JPS, 24 Mei 2025.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar