JPS, 22 Mei 2025.
*********
https://www.youtube.com/watch?v=8ZiXDb6IT-Q
Akun Patris Smith
Debunking = membongkar
Undeniable = Tidak dapat disangkal
Sola (Hanya) scriptura (Alkitab) adalah keyakinan atau ajaran Gerreja Prostean yang mengatakan bahwa hanya Alkitan sebagai sumber Poko Iman Kristen yang benar
Pokok iman itu adalah:
Siapa Allah
Siapa Yesus Kristus dan apa karyanya
Dosa manusia dan Kesalamatan
Moral dan nilai kehidupan Kristen
Alkitab dan hanya Alkitan yang tidak bisa salah tentang pokok - pokok iman ini.
Patris bernya, apakah anda menemukan hal yang kontradiksi dalam Alkitan, baik tentang siapakah Yesus kristus? Atau soal perbuatan baik dab buruk?
Gereja Katolik, mengamini Magisteriun Gereja sebagai salah satu sumber iman, yang disetarakan dengan Alkitab. Apkah sikap ini benar? Apakah Magisterium Gereja tidak bisa salah? Tidak. Faktanya Magisterium Gereja pernah mengajarkan hal yang salah di mana menganut prinsip Geosentrisme Bumi sebagai pusat alam semestea (tata surya). Gagasan ini dimuai sejah zaman Yunani Kuno. Gereja turut mengamimi hal ini. Ketika ada orang yang berpendapat lain, maka Gereja melawan. Adalah Copernicus, astronom dan Matematikawan dari Poladia membawa teori baru, yakni Heliosentrisme. Galileo mengamplifikasi teori ini. Galileo berhadapan dengan Gereja katolik yang masih kukuh memegang anggapan Geosentrisme. Ada benturan. Gereja Katolik , melalui Paus Urbanus VII - menjatuhkan hukuman tahanan rumah kepada Galileo Galilei. Galeleo dianggap sebagai bidat yang mengajarkan ajaran sesat (bidaah). Dalam perjalanan waktu, Gereja Katolik sadar diri bahwa apa yang dijunjungnya ternyata salah, yakni Geosentrisme. Ternyata yang benar bahwa Heliosentrisme. Gereja terlanjur menghukum Galileo Galileo. Tahun 1992, Gereja Katolik melalui Paus Yohanes Paulus II meminta maaf kepada Galileo Galilei. Jadi di sini, di sini ternyata Magisterium Gereja ternyata bisa salah. Jadi tak layak untuk disejajarkan dengan Alkitab dalam soal pokok imam.
Selain masalah Galeleo, contoh lain di mana Gereja (Magisterium) bisa salah adalah soal terjemahan Kitab Suci, yakni hanya ke Bahasa Latin (Vulgata) . Paus Gregorius VII dan Paus Inocentius III terlibat dalam soal ini. Gereja, kemdian sadar diri. Maka, kini Gereja memperbolehkan Alkitab itu diterjemahkan ke dalam Bahasa lain.
Lalu Paus Pis X mengutus modernisme sebagai sumber segala bidat. Kebijakan ini berubah setelah Konsili Vatikan II.
Paus Pius IX pernah mengutuk kebebasan beragama.
Selain hal-hal di atas doktrin Gereja Katolik (Magisterium) yang dikiritk oleh Patris adalah: soal Maria takpa dosa asal. , juga Maria diangkat ke Surga.
Soal Geosentrisme dan Heliosentrisme bisa baca penjelasan berikut.
Geosentrisme, yang berarti Bumi sebagai pusat alam semesta, mengajarkan oleh banyak tokoh, mulai dari astronom Yunani kuno seperti Eudoxus dan Aristoteles, hingga Claudius Ptolemeus yang merumuskan model geosentris paling terkenal. Eudoxus (380 SM):
Dia dianggap sebagai orang pertama yang mengajukan model alam semesta geosentris. Aristoteles:
Murid Plato ini mengembangkan model geosentris yang lebih rinci dari Eudoxus. Claudius Ptolemeus (abad ke-2 M):
Ptolemeus dari Alexandria adalah orang yang paling bertanggung jawab atas model geosentris yang bertahan selama 1400 tahun. Modelnya, yang dikenal sebagai Almagest, menjelaskan pergerakan benda langit dan menjadi dasar pemahaman astronomi selama berabad-abad. Al-Kindī (abad ke-9 M):
Ahli ilmuwan Muslim ini juga berkontribusi dalam pengembangan model geosentris, meskipun ia juga mencari cara untuk menyatukan model ini dengan pemikiran ilmiah lainnya. Pentingnya:
Geosentrisme sangat berpengaruh dalam pemahaman astronomi hingga revolusi ilmiah, ketika model heliosentris mulai menggantikannya.
TEORI GEOSENTRIS AL-KINDĪ (Sebuah Tinjauan Kritis)
Al-Kindī ingin membuat rumusan yang universal yakni satu hukum alam semesta.
Arah Gerak Dunia: Dari Geosentris ke Heliosentris (Bagian 5)
25 Jul 2017 — Berkat astronom-astronom Arab pula lah nama Ptolomeus dan karya-karyanya dikenal. Sumbangan Ptolomeus kepada astronomi ...
TEORI GEOSENTRIS AL-KINDĪ (Sebuah Tinjauan Kritis)
Kemudian, teori geosentris pra-al-Kindī (Aristoteles, Hipparchus dan Ptolemy) tidak menjelaskan sifat unsur-unsur penyebab Bumi me...
AI generatif bersifat eksperimental.
Cuplikan pilihan dari web
Ide tentang Bumi sebagai pusat tata surya itu biasa disebut sebagai teori geosentrisme atau yang juga dikenal sebagai teori geosentrik dan teori geosentris. Berdasarkan informasi dari NASA (dalam Space.com), gagasan model ini pertama kali digambarkan oleh seorang astronom asal Yunani bernama Eudoxus pada tahun 380 SM.10 May 2022
____________
Nicolaus Copernicus adalah yang mengajarkan konsep heliosentrisme. Ia adalah seorang astronom dan matematikawan dari Polandia yang mengembangkan model tata surya yang berpusat pada matahari, bukan bumi. Model ini dikenal sebagai model heliosentrisme dan bertentangan dengan model geosentrisme yang dominan pada zamannya. Nicolaus Copernicus adalah ilmuwan yang pertama kali mengajukan gagasan bahwa matahari, bukan bumi, adalah pusat tata surya. Gagasan ini ia sampaikan dalam risalahnya yang berjudul "On the Revolutions". Meskipun ia bukanlah orang pertama yang memiliki gagasan serupa, ia adalah orang pertama yang secara terperinci menggambarkan model heliosentris dalam bentuk yang teratur dan sistematis.
Heliosentrisme kemudian dikembangkan oleh Nicolaus Copernicus (1473–1543 M) dengan menggunakan istilah Tata Surya. Namun, gagasannya bertentangan dengan pendapat umum yang masih meyakini geosentrisme. Giordano Bruno kemudian mengajarkan model heliosentrisme Copernicus.
*******
NB:
Catatan saya (FJ)
Soal perubahan ide /pikiran dalam Gereja Katolik sebagaimana yang dikritik Patris Smith di atas, hal yang sama juga terjadi dalam Gereja Protestan.
Contoh, Pandangan Martin Luther dan John Calvin tentang Kristologi, lebih khusus Perjamuan Kudus berbesa.. Apa bedanya? Bedanya adalah, Menurut Luher, ada Transubstansiasi pada perjamuan kudus. Bentuk materi hosti dan anggur tetapi setelah mengucapakan doa, itu ada perubhan, roti meajdi tubuh Kristus dan anggur jadi darah Kristus. DKL, bentuknya tetap roti, warnanya tetap warna roti, baunya tetap bau roti tetapi hekeatnya sudah berubah menjadi tubuh Yesus. Demikian juga dengan anggur. Bantuknya tetap anggur, warnanya tetap anggur, aromanya tetap atanngur tetpai substansinya adalah darah Yesus. , Dalam konteks ini Luther memiliki pandangan yang sama dengan Gereja Katolik.
Sedangkan pada John Kalvin, menurut dia, soal Kristologi pada perjamuan Kudus itu , roti itu bukan tubuh Kristus tetapi hanya simbol tubuh Krisus dan anggur hanya simbol darah Kristus bukan darah Kristus. Jadi di sini Calvin tidak bercaya priisp transbistansiasi.
Kedua, soal keselamatan ,
Menurut Kerj 1: 27, Allah mencipatakan manusia menurut Gambar dan rumaNya.. Manusia itu sungguh berharga karena serupa, secitra dengan Allah (Imago Dei = gambaran Allah). Bagaimana kalau manusia , sang citra Allah itu berdosa?
menurut Luther, manusia akan kehilangan gambar dan rupa Allah hilang, maka manusia kehilangan keselamatan.
Sedangkan menurut Calvin, manusia yang berdoa menalami keriskan cutra dirinya. , maka dia belum kehilangan keselamatan sama sekali.
Soal keselamatan bayi, bayi yang mati, masuk surga atau neraka?
Luther sama dengan Katolik , berpandangan bahwa bilay ayi itu mati setelah dibaptis maka dia akan selamat, masuk Surga. Tetapi bila bayi mati tapi belum dibatis, maka jiwanya masuk ke neraka. Luthet neda dengan Katolik yang mengatakan bahwa bayi yang mati tapi belum sempat dibaptis akan masuk ke tempat netral yang bernama limbus infantium. Luther dia tidak percaya limbus infantium.
Menurut Calvin, , dia tidak tahu soal nasiv bayi mati yang belum dibantis, apakah masuk Surga atau ke neraka, itu dia tidak tahu.
Sumber : Pendeta Dr. Esra Sorus dari Kupang pada link ( https://www.youtube.com/watch?v=jjbQGuFn2TI).
JPS, 23 Mei 2025.
___________
https://www.youtube.com/watch?v=rP9SbTmn5UM
JPS,31 Mei 2025.